Lihat ke Halaman Asli

Dukungan ke Prabowo Bisa Salip Jokowi

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hasil pemilu legislatif sudah ditetapkan 9 Mei 2014, saat ini KPU tengah bersiap menerima pendaftaran pasangan Capres/Cawapres yang diusung partai politik ataupun gabungan beberapa partai politik.

Awal pekan ini, setelah menjalani serangkaian pertemuan Senin tanggal 12 Mei 2014 pada pukul 02.00 dini hari, secara resmi Rapimnas II PPP menetapkan secara bulat dan aklamasi mendukung Haji Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden.

Sebagaimana diketahui, pasca pileg memang terjadi perdebatan ditubuh partai politik berlambang Ka'bah ini soal siapa yang akan mereka usung dalam pemilu presiden mendatang. Akhirnya, partai yang dipimpin oleh Menteri Agama Suryadharma Ali ini pun bisa mengambil keputusan.

Semakin terlihat jelas peta koalisi partai politik, koalisi partai politik Islam/berbasis Islam plus partai politik nasionalis sudah terbentuk, meskipun tanpa PKB. (Gerindra 11,81 persen, PAN 7,59 persen, PKS 6,79 persen, PPP 6,53 persen. Total 34,72 persen). Sedangkan PDIP sebagai parpol yang menghasilkan perolehan suara terbanyak dalam pileg, sudah mendapatkan dukungan dari tiga partai PKB, Partai Nasdem dan PKPI. (PDIP 18,95 persen, PKB 9,04 persen, Nasdem 6,72 persen, PKPI 0,91 persen. Total 35,62 persen).

Tentunya semua masih menunggu akan kemanakah berlabuh Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Hanura, PBB. Akankah parpol-parpol ini akan membentuk koalisi bersama (Partai Golkar 14,75 persen, Demokrat 10,19 persen, Hanura 5,56 persen, PBB 1,46 persen. Total 31,66 persen) ataukah mereka membelah diri dan bergabung dengan koalisi yang sudah terbentuk.

Meskipun Capres dari PDIP Jokowi sudah curi waktu untuk melakukan safari politiknya, namun dari dukungan terhadap Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto tak kalah banyaknya (bisa mencapai 90 persen).

Nah, pintu masih sangat terbuka lebar terutama untuk 2 partai yang bersuara sedikit yakni Hanura dan PBB untuk menentukan pilihan kendaraan koalisinya.

Sepekan bukan waktu yang lama, karenanya parpol yang belum memutuskan untuk berkoalisi atau mendapat tawaran untuk menjadi Cawapres pendamping sebaiknya segera memberikan signal-signalnya dan bergerak untuk merapat.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline