Bicara mengenai teori dramaturgi tentu hal ini tidak akan lepas dari nama Erving Goffman yang telah mewadahinya. Teori ini sudah tak asing lagi bagi kalangan pelajar, khususnya yang belajar ilmu sosiologi, yang mana teori ini sering kali kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, tanpa sepenuhnya dipahami, dan dengan tampilan yang berbeda-beda pula.
Teori dramaturgi Erving Goffman merupakan teori yang menjelaskan bahwa dalam berinteraksi satu sama lain sama halnya dengan pertunjukan sebuah drama. Di mana manusia menjadi aktor dalam menampilkan segala sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu melalui drama yang dilakukannya. Identitas seorang aktor akan dapat berubah tergantung dengan siapa ia sedang berinteraksi.
Dilihat dari segi sejarah teori dramaturgi, menurut Kathleen M. German melalui Encyclopedia of Communication Theory (2009 : 320), disebut juga dengan dramatisme, yaitu suatu pendekatan yang digunakan untuk memahami penggunaan simbol-simbol dalam dunia sosial.
Pendekatan dramatisme yang dikenalkakn pertama kali oleh Keneth Burke pada awal tahun 1950an menyatakan bahwa intetraksi manusia dapat digambarkan sebagai sebuah drama. Menurutnya hubungan antara kehidupan dan teater itu bersifat literal bukan metafora.
Adapun pada tahun 1959. Melalui buku The Presentation of Self in Everyday Life. Seorang Goffman mengembangkan suatu teori yang menggambarkan interaksi sosial sebagai sebuah drama dan teater, yang terinspirasi atas konsep dasar interaksi sosial George Herbert Mead.
Erving Goffman, lahir di Manville, Alberta, Kanada pada 11 juni 1922. Ia merupakan sosiolog yang dipandang sebagai tokoh "Kultus" dalam teori-teori sosiologi. Menamatkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas Teknik St. John.
Mendapat gelar Bachelor of Arts (B.A) dari Universitas Manitoba pada tahun 1945, gelar Master of Arts dari Universitas Toronto pada tahun 1949, dan menerima gelar doctor dari Universitas Chicago pada tahun 1953.2 Di kenal atas sosiologi kehidupan sehari-hari: interaksionisme simbolis; kontruksi sosial. Dan ia menghembuskan nafas teraksirnya di Pennsylvania, Amerika serikat, pada 19 September 1982 di usia 60 tahun, setelah menjabat sebagai president dari American Sociological Association dan belum menyampaikan pidato karena sakit.
Teori dramaturgi Erving Goffman menjelaskan bahwa identitas manusia adalah tidak stabil dan merupakan setiap identitas tersebut merupakan bagian dari kejiwaan psikologi yang mandiri. Kalau kita perhatikan diri kita yang dihadapkan pada tuntutan untuk tidak ragu-ragu dalam melakukan apapun yang diharapkan diri kita pada sebuah pertunjukan di hadapan khalayak.
Beda dengan Goffman yang memusatkan perhatiannya pada pandangan atas kehidupan sosial sebagai pertunjukan yang persis dengan sebuah pertujukan drama di panggung. Oleh karena itu teori dramaturgi ini banyak di ilhami oleh perspektif interaksi sibolik, yang pada dasanya interaksi sosial menggunakan simbol-simbol, dan cara manusia menggunakan simbol, yaitu mempresentasikan apa yang mereka maksudkan untuk berkomunikasi dengan sesama.