Lihat ke Halaman Asli

Nofail Hanf

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Nofail Hanf_20107030095. Selamat Membaca dan Semoga bermanfaat.

Pemuda Surga Pembela Rasulullah; Abu Sufyan bin Harits

Diperbarui: 6 Maret 2021   23:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

muslimahnews.com

Sekian banyak sahabat Nabi yang membersamai perjuangannya, ada nama Abu Sufyan bin Harits. Ia salah satu sahabat yang begitu istimewa karena sudah mengenal nabi sekaligus teman bermain nabi sedari kecil.

Disamping bahwa ia adalah sahabat nabi, Abu Sufyan bin Harits juga merupakan saudara sepersusuan nabi, ia pernah disusui oleh Sayyidah Halimatussa’diyah.

Seperti kisah persaudaraan yang tidak selamanya tanpa masalah, Abu Sufyan bin Harits pun pernah mengalami kerenggangan hubungan dengan Rasulullah. Kerenggangan itu terjadi saat Rasulullah menyebarkan islam dengan cara diam-diam. Sebelum akhirnya Abu Sufyan bin Harits kembali menjadi sahabat ia adalah juga orang yang begitu keras menolak dakwah Rasulullah.

Selain saudara sepersusuan, Abu Sufyan bin Harits adalah juga sepupu Rasulullah. Jika dilihat secara nasab, Ayahnya adalah Harits bin Abdul Muthalib. Ia dan Rasulullah adalah sama-sama cucu Abdul Muthalib. Sejak kecil ia dan Rasulullah adalah teman sepermainan yang akrab sebelum akhirnya Abu Sufyan memusuhi Rasulullah.

Sebagaimana diriwayatkan olehIbnu Saad dalam ath-Tbhaqat al-Kubra, al-Qurthubi dalam al-Isti’ab dan Abdul Malik dalam Simthu an-Nujum, Abu Sufyan bin Harits memusuhi Rasulullah setelah datangnya risalah kenabian. Ia memusuhi Rasulullah dengan cara memfitnah dan mengecamnya. Tidak hanya memusuhi Rasulullah, Abu Sufyan bin Harits juga memusuhi para sahabat Rasulullah.

Abu Sufyan bin Harits Masuk Islam

Abu Sufyan bin Harits bukanlah sahabat yang masuk dalam golonga orang-orang yang pertama-tama masuk Islam. Bersama kaum kafir Quraiys, Abu Sufyan bin Harits menentang dakwah Rasulullah. Sebagaimana umumnya penentangan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, Abu Sufyan bin Harits menunjukkan ketidaksukaanya pada dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah dengan cara terang-terangan. Abu Sufyan bin Harits mengungkapkan ketidaksukaannya pada Rasulullah dan dakwahnya melalui syair. Sebgaimana dicatat oleh sejarah, penduduk Mekkah mempunyai kebisaan menulis dan membacakan syai’r, pembacaan syair itu biasa dibacakan di tempat-tempat keramaian seperti pasar. Seorang  penyair mempunyai kedudukan yang istimewa, maka dengan kedudukan yang istimewa itu Abu Sufyan bin Harits menyerang Rasulullah dan para sahabatnya melalui syair-syairnya.

Abu Sufyan bin Harits masuk Islam setelah permusuhan sengit yang ia lakukan terhadap Rasulullah. Ia masuk Islam dengan perjuangan yang tidak mudah. Ia harus memperjuangkan niatnya untuk masuk Islam dengan terlebih dahulu meyakinkan Rasulullah bahwa ia benar-benar berniat tulus untuk juga menjadi seorang muslim. Berkali-kali Abu Sufyan bin Harits menemui Rasulullah untuk menyatakan keislamannya namun gagal karena Rasulullah selalu memalingkan wajah dari nya.

Pernah suatu kali Abu Sufyan bin Harits menemui Rasulullah, ia tidak sendirian ia datang menghadap Rasulullah bersama Abdullah bin Abu Umayyah. Ia dan Abdullah bin Abu Umayyah menghadap Rasullah saat Rasulullah berada di Tsaniyyah al-I’qab. Suatu tempat antara Mekah dan Madinah. Keduanya masuk rumah Rasulullah dan berbincang dengan istri beliau Ummu Salamah radhiallahu ‘anha. Ummu Salamah berkata, “Wahai Rasulullah, ini ada putra pamanmu, putra bibimu, dan juga iparmu.” Rasulullah menjawab, “Aku tidak berkeperluan dengan keduanya. Putra pamanku telah merusak kehormatanku. Sedangkan putra bibiku sekaligus iparku, sewaktu di Mekkah dia telah mengatakan apa yang dia katakan.”

Tidak berputus asa dengan jawaban Rasulullah yang seperti tidak berkenan untuk menemuinya, Abu Sufyan bin Harits tetap berusaha untuk membujuk Rasulullah agar ia diperkenankan menemuinya, ia berkata “Demi Allah, Rasulullah mengizinkan aku atau aku akan membawa diriku dan anakku ini pergi ke suatu tempat hingga kami mati dalam keadaan kehausan atau kelaparan.” Dengan keteguhan hati yang seperti itu akhirnya Rasulullah pun luluh. Mereka diizinkan masuk menemui beliau. Setelah itu Abu Sufyan bin Harits terus berusah untuk terus menjadi pembela Rasulullah dimulai dengan mengubah syair-syairnya dulu yang ia buat saat masih memusuhi Rasulullah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline