Lihat ke Halaman Asli

Antara Jakarta dan Bandung Tidak akan Ada Kata Kita

Diperbarui: 7 November 2023   22:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saat ini, pukul 12.00 siang matahari enggan menampakkan dirinya. Genangan memenuhi seisi jalanan di kota Bandung. Pedagang kaki lima terlihat terburu-buru melipir agar tidak terkena derasnya air hujan. Di sisi lain, dari arah barat terdapat gadis dengan setelan rapinya tengah kesulitan membuka payung yang ia bawa.

Tak lama dari situ, seorang pria dengan hoodie berwarna hitam segera menghampiri gadis tersebut dan menawarkan untuk memakai payung berdua bersamanya.

"Mbak sini ikut sama gue aja," Tawarnya .

Sontak gadis itu pun terkejut, ia menolak mentah-mentah tawaran laki-laki tersebut. Bagaimana tidak? Dari pakaian yang dikenakan pria itu saja sudah membuat isi kepala gadis itu penuh dengan kecurigaan.

Menyadari adanya keraguan, laki-laki dengan payung transparannnya berupaya untuk meyakinkan

"Gue cuma niat bantu. Gue bukan orang jahat, lo ga usah khawatir. Buruan hujannya makin deras dan lo basah kuyup."

Gadis itu pun menyadari bahwa saat ini keadaanya sangat basah kuyup karena ia terlalu fokus dengan payung rusaknya. Tak pikir panjang akhirnya gadis itu menerima tawarannnya.

"Makasih kak."

"Sama-sama. Btw ga perlu pake kak, kayanya kita seumuran deh."

"Oh iya nama gue Arga."  Ucap laki-laki itu sembari mengulurkan tangan dan memberikan payung yang dibawanya kepada gadis tersebut.

"Zevanya," jawabnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline