Lihat ke Halaman Asli

Junus Barathan.

Profesional.

Guru

Diperbarui: 16 Juni 2019   02:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Guru itu adalah orang yang berjasa besar dan jasanya itu dapat dirasakan oleh masyarakat. Semua guru biarpun dia mengajar di taman kanak-kanak sampai ketingkat sekolah tinggi, semuanya berjasa, jerih payahnya yang setiap hari dia tekuni di sekolah, menuntun murid-muridnya agar menjadi orang yang berguna di kemudian hari. Manusia, walaupun bagaimana tinggi pangkatnya dan harum namanya dan sebagainya, di dalam dirinya itu ada tersimpan jasa-jasa guru, ialah ilmu pengetahuannya. 

Oleh karena itu, manusia jangan melupakan guru-gurunya yang telah berjasa kepada dirinya, guru itu adalah orang tua kedua bagi pribadi-pribadi manusia, tentunya yang pertama adalah orang tuanya sendiri. 

Setiap orang haruslah menghormati kepada gurunya dan janganlah sekali-kali berbuat durhaka kepada guru dengan menyakitinya, baik dengan perkataan maupun dengan perbuatan. 

Barang siapa yang mendurhakai guru, berarti dia mendurhakai kedua orang tuanya sendiri, karna bapak dan ibu guru orang yang telah memberi makan setiap hari pada rohani murid-muridnya. Dengan mulianya fungsi guru, maka kepada beliau diberikan panggilan intim terhadap pribadinya, jika guru laki-laki dipanggil "bapak" dan jika guru wanita dipanggil "ibu". 

Bapak ibu guru merasa sangat bersyukur kepada Allah SWT, jika dia bertemu dengan seorang mantan muridnya yang telah berjasa pula kepada masyarakat. 

Kasih sayang bapak ibu guru terhadap muridnya adalah kasih sayang orang tua kepada anaknya! Kalau kedua orang tua berjasa memberi makan minum terhadap anak-anaknya supaya sehat, sejahtera dan selamat, maka guru berusaha untuk murid-muridnya, agar menjadi orang yang berguna dikemudian hari. 

Seseorang yang telah banyak ilmunya, maka berarti orang tersebut sudah menjadi orang kaya, karena kekayaan dengan ilmu itu tidak akan dapat dicuri orang, bahkan semakin diberikan ilmu itu kepada orang lain, semakin menetap di dalam dada seseorang. 

Singosari, 16 Juni 2019

* J. Barathan*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline