Lihat ke Halaman Asli

Junus Barathan.

Profesional.

Puisi | Dingin

Diperbarui: 10 Maret 2019   08:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

okezone.com/pinterest

oleh : Junus Barathan

Jam dinding di ruang tengah menunjukan pukul 00.10.
Kipas angin di pojok ruang masih terus berputar sejak tadi.
Hawa dingin menyebar kemana-mana.
Menusuk tulang sampai ke ubun-ubun. 

Mata tak jua mau terpejam.
Melambung tinggi terbang jauh di balik awan.
Menukik tajam menembus bumi.
Melintas samudra lembah ngarai tebing terjal berbatu.

Waktu telah menunjukan pukul 01.30.
Bergulir cepat menemani keheningan malam.
Mematahkan angan-angan tak berujung.
Menghentikan pengembaraan  

Terduduk ia dalam diam
Memandang kosong jauh dibalik lamunan
Hening berteriak menjerit tak bersuara
Terjaga angan-angan tak seindah kenyataan

Singosari, 10 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline