Khamr, minuman memabukkan yang kerap disebut juga dengan minuman keras, adalah salah satu perkara yang diharamkan dalam Islam. Larangan mengonsumsi khamr bukanlah tanpa alasan, melainkan didasari hikmah yang amat besar bagi kebaikan umat manusia. Berikut adalah uraian mengenai hukum khamr dalam syariat Islam.
1. Khamr Diharamkan dalam Al-Quran dan Hadits
Al-Quran dengan tegas melarang konsumsi khamr seperti termaktub dalam QS Al-Maidah ayat 90-91. Dalam ayat tersebut, Allah SWT menyatakan bahwa khamr adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan yang harus dijauhi. Rasulullah SAW juga mengutuk keras segala sesuatu yang berkaitan dengan khamr, beliau melaknat 10 pihak terkait khamr mulai dari pembuatnya hingga pemakan hasil penjualannya.
2. Khamr bagi Jasmani dan Rohani
Hikmah dibalik pengharaman khamr adalah untuk menjaga kesucian akal dan jiwa manusia. Khamr dapat merusak akal sehat dan menghalangi dari mengingat Allah SWT serta menjalankan ibadah. Dari sisi kesehatan, khamr juga sangat membahayakan dengan risiko kerusakan organ tubuh seperti liver dan lambung.
3. Hukuman bagi Peminum Khamr
Dalam Islam, hukuman bagi peminum khamr adalah didera (dera atau jilid). Hukuman ini bertujuan memberi efek jera sekaligus pelajaran agar tidak mengulangi perbuatan tersebut. Selain hukuman di dunia, peminum khamr juga menghadapi ancaman siksa di akhirat kelak.
Khamr adalah salah satu dari perkara yang diharamkan dalam Islam dengan sejumlah alasan rasional. Pengharaman ini merupakan rahmat untuk melindungi manusia dari kerusakan jasmani dan rohani. Sebagai muslim, kita wajib menjauhi khamr dan apa pun yang membawa kepada kearahnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H