Lihat ke Halaman Asli

Noer Syabilah Ramadyni

Mahasiswa Program Studi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tazkiyat Al-Nafs: Pemurnian Jiwa dalam Islam

Diperbarui: 21 Desember 2023   21:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tazkiyat al-Nafs, atau pemurnian jiwa, adalah konsep sentral dalam ajaran Islam yang menekankan pentingnya membersihkan dan menyucikan batin seseorang. Proses ini bukan hanya sekadar ritual keagamaan, tetapi merupakan perjalanan spiritual yang mendalam untuk mencapai keseimbangan antara rohaniah dan dunia material. Dalam Islam, tazkiyat al-nafs memiliki beberapa dimensi yang memberikan petunjuk bagi umat Muslim dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

1. Makna Tazkiyat al-Nafs

Tazkiyat al-Nafs berasal dari kata "zakat," yang berarti pemurnian atau membersihkan. Dalam konteks spiritual, makna ini mengacu pada usaha untuk membersihkan jiwa dari sifat-sifat negatif seperti kebencian, keserakahan, dan kesombongan, serta meningkatkan sifat-sifat positif seperti sabar, ikhlas, dan kasih sayang.

2. Tujuan Tazkiyat al-Nafs

Tujuan utama tazkiyat al-nafs adalah mendekatkan diri kepada Allah. Dengan membersihkan jiwa, seseorang diharapkan dapat mencapai maqam yang lebih tinggi dalam ibadah dan mendapatkan kebahagiaan hakiki baik di dunia maupun di akhirat.

3. Proses Tazkiyat al-Nafs

Proses tazkiyat al-nafs melibatkan refleksi diri, introspeksi, dan perbaikan perilaku. Ini melibatkan pengawasan konstan terhadap tindakan dan pikiran, serta tekad kuat untuk mengatasi hawa nafsu yang negatif.

4. Hubungan dengan Ibadah

Tazkiyat al-nafs tidak terlepas dari pelaksanaan ibadah rutin seperti salat, puasa, dan sedekah. Ibadah-ibadah ini dianggap sebagai sarana untuk membersihkan jiwa dan memperkuat hubungan seseorang dengan Sang Pencipta.

5. Tazkiyat al-Nafs dalam Al-Quran

Al-Quran secara eksplisit menyebutkan konsep tazkiyat al-nafs dalam beberapa ayat. Surah Asy-Syams (91:9-10) menegaskan bahwa jiwa yang suci akan bahagia, sementara yang tercela akan celaka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline