Hama tikus akan selalu menyerang padi. Hama ini mengganggu tanaman padi saat fase generatif utamanya masa bunting dan pengisian bulir malai adalah hama tikus. Serangan tikus juga terjadi saat tanaman muda fase vegetatif. Kerusakan yang ditimbulkan tikus sering kali menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan bagi para petani.
Disaat sumber makanan langka dan sukar didapat, tikus akan meenyerang tanaman jagung, kacang-kacangan dan umbi-umbian, tergantung sumber makanan apa yang ada disuatu laokasi tersebut
Serangan saat fase generatif tanaman padi karena tikus mengakibatkan kerugian kuantitas dan kualitas padi yang dihasilkan. Bari (2017) menegaskan bahwa serangan tikus dapat menyebabkan penurunan bobot produksi dan penurunan kualitas produk karena terkontaminasi.
Tingginya kemampuan tikus untuk berkembang biak dan adaptasi mereka di lingkungan sawah membuat hama ini sulit untuk diberantas. Artikel ini bertujuan memberikan gambaran menyeluruh tentang siklus hidup tikus, hal-hal yang tidak mereka sukai, alasan mereka menyerang tanaman padi, serta metode pengendalian yang efektif dan berkelanjutan.
Tikus memiliki siklus hidup yang relatif cepat, sehingga populasi mereka bisa meningkat dalam waktu singkat. Dalam kondisi ideal, seekor tikus betina dapat melahirkan hingga 8 kali dalam setahun dengan rata-rata 6-12 anak per kelahiran.
Fase hidup tikus meliputi masa muda, dewasa, hingga penuaan. Tikus cenderung hidup di lingkungan yang mendukung, seperti sawah yang menyediakan makanan melimpah dan perlindungan dari predator.
Rochman et. al (2005), menuturkan bahwa tikus mempunyai daya jelajah hingga 0,25-1 hektar dan mampu mencari makanan baru yang jauhnya 0,7-1 kilometer atau lebih.
Populasi tikus sering kali meningkat pada musim tanam karena lingkungan sawah menyediakan tempat berlindung yang ideal, seperti galengan dan sisa-sisa tanaman. Oleh karena itu, memahami siklus hidup tikus adalah langkah pertama dalam mengidentifikasi waktu terbaik untuk mengendalikannya.
Meskipun tikus dikenal sebagai hama yang tangguh, ada beberapa faktor yang membuat mereka tidak nyaman:
Kondisi Lingkungan yang Terbuka. Tikus merasa aman di tempat yang tertutup dan terlindungi. Area sawah yang terbuka dan bersih dari semak-semak dapat mengurangi keberadaan tikus. Rochman (2005) menyebutkan bahwa saat siang hari tikus akan bersembunyi di semak-semak atau area persawahan dibawah kanopi tanaman padi yang lebat.