Tanaman dalam pertumbuhan vegetatifnya memerlukan unsur hara makro nitrogen dalam jumlah tersedia. Tetapi disaat cuaca hujan seperti sekarang, penyerapan unsur hara oleh tanaman rendah. Salah satunya diakibatkan tercucinya unsur hara nitrogen oleh air hujan.
Untuk mengatasi hilangnya unsur hara nitrogen pada tanah, penambahan unsur mineral zeolit perlu dilakukan. Tujuannya agar tanaman dapat menyerap air dan unsur nitrogen secara efektif dan maksimal. Selain mengikat nitrogen, zeolit juga meningkat unsur hara phospat dan kalium.
Batuan zeolit tersebar luas didaerah Jawa, Sumatera, Nusa Tenggara dan Maluku. Zeolit adalah unsur mineral yang mengandung alumino silikat dengan struktur berbentuk kerangka dan mempunyai pori berukuran molekul. Peran zeolit yang sudah diketahui adalah sebagai katalis, absorben, penukar ion dan penyaring molekular.
Menurut Bogdanov et al, 2009 , zeolit mengandung alumina, silika, Na, K dan Ca. Sedang Akimkhan (2012) menyebutkan zeolit juga mengandung Mg dan Fe.
Didapati di lingkungan eksternal, zeolit banyak mengandung air. Banyak jenis zeolit, tapi yang banyak ditemukan di alam adalah zeolit jenis klipnotilolit. Tidak saja digunakan untuk bidang pertanian tapi juga dipakai untuk industri kimia dan rumah tangga.
Nitrogen pasca aplikasi pemupukan beresiko hilang karena tercuci oleh air hujan atau penyiraman. Oleh karena itu, penambahan zeolit diharapkan mampu mengikat unsur hara nitrogen untuk diserap oleh tanaman.
Kegunaan zeolit untuk tanah dan tanaman :
1. Meningkatkan dan menstabilkan pH tanah. Umumnya tanah dengan jenis Inceptisol, Oxisol dan Ultisol memiliki masalah dengan pH. Zeolit yang memiliki KTK tinggi (120-180 meq/100 gr) berfungsi meningkatkan pH tanah.
2. Memperbaiki tanah. Zeolit memiliki kandungan Ca dan Na yang membantu memperbaiki struktur tanah sekitar perakaran tanaman.
3. Meningkatkan kapasitas tukar kation. Peningkatan KTK dapat menyediakan unsur hara penting bagi tanaman. Rendahnya KTK menyebabkan efisiensi penyerapan pupuk khususnya nitrogen rendah.