Lihat ke Halaman Asli

Noer Ima Kaltsum

Guru Privat

Keluarkan Sedekah Setelah Panen

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14277315671777187883

Keluarkan Sedekah Setelah Panen

Oleh : Kahfi Noer

[caption id="attachment_375777" align="aligncenter" width="300" caption="Panen telah tiba, hore...."][/caption]

Saya jadi ingat masa kecil (tahun 1982), di mana panen padi sedang berlangsung. Waktu itu hampir semua pekerjaan di bidang pertanian di sawah dilakukan oleh manusia beserta sapi/kerbau. Demikian juga ketika panen telah tiba. Para ibu menggendong “tenggok” untuk wadah padi/gabah yang sudah dipetik.

Sekarang telah berubah. Hampir semua dikerjakan oleh mesin. Membajak sawah, menanam padi dan merontokkan biji-biji padi. Dengan alasan lebih praktis dan pekerjaan lebih cepat selesai.

[caption id="attachment_375779" align="aligncenter" width="300" caption="Mesin Perontok Padi"]

1427731654608640898

[/caption]

Tak apalah kita menggunakan mesin untuk memudahkan pekerjaan. Yang penting dalam proses menanam sampai memanen tidak semata-mata instan. Untuk menyuburkan tanah dan mengusir hama jangan menggunakan bahan kimia. Gunakan saja dengan pupuk dan pengusir hama organik alias alami.

Penggunaan pupuk organik dan pembasmi hama non kimia jelas akan membantu menjaga lingkungan dan tidak memperparah pencemaran air dan tanah. Bila mulai sekarang bersedia menggunakan yang alami, insya Allah beberapa tahun yang akan datanghasil panen akan melimpah.

Ciri-ciri tanaman padi yang baik sampai ketika mau panen adalah padi semakin kuning akan tetapi malai/batang padi tetap masih hijau. Alhamdulillah, rupanya panen kali ini hasilnya baik. Sawah belakang rumah, luas tanah sekitar 3000 meter persegi menghasilkan 36 karung besar (karung pakan ayam). Hasilnya dibagi 2 dengan petani penggarap sawah. Delapan belas karung ini masih dibagi berempat dengan saudara suami. Masing-masing mendapatkan 4,5 karung. Lumayan bisa untuk 6 bulan lebih. Semoga musim tanam yang akan datang tidak terjadi penurunan hasil secara drastis.

Saya mengajak suami terus bersyukur. Tapi bersyukurnya jangan hanya lisan saja, keluarkan zakat dan sedekah dari hasil panen.

Saya sudah panen, sudah panenkah Anda?

Karanganyar, 30 Maret 2015




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline