Lihat ke Halaman Asli

noer awad

ASN yang mencintai dunia Literasi,.

Serpihan Cinta Mama

Diperbarui: 11 April 2020   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada malam kubisikan rindu
Pada bintang kurangkai asa
Padamu kuharapkan doa dan ridhomu

Disetiap sujudku namamu selalu kuselipkan
Disetiap ikhtiarku doamu selalu kubutuhkan
Adaku kini karena doa dan ridhomu

Meski raga kita terpisah oleh jarak dan waktu
Tapi bathin kita sangatlah dekat
Karena disetiap helaan nafasku
Selalu kurasakan nikmatnya desiran doamu
Meski pundakmu sudah mulai kurus dan renta
Tapi bagiku itulah tempat empuk dan terbaik untukku bersandar
Meski tubuhmu sudah mulai melemah tapi masih bisa kunikmati kekuatan darimu lewat pelukanmu yang selalu hangat

Meski badanmu ga setegar batu karang tapi bagiku engkaulah wanita terkuat yg mampu menjaga kami dari kuatnya gempuran ombak kehidupan
Meski tanganmu ga sekuat sayap rajawali
Tapi engkau wanita hebat yg mampu melindungi kami dari derasnya cobaan hidup
Tetaplah menjadi matahari buat kami yang tiada pernah lelah menerangi dan memberi nutrisi terbaik buat kami...Anak-anakmu..

Kini tak lagi kurasakan hanyatnya pelukanmu
Tak lagi kunikmati indah doa doamu
Tak bisa lagi kutatap teduhnya matamu yang memancarkan gelombang kasih sayang ...
Berbaringlah dengan tenang mamah ...
Dengan selimut doa dari kami
Anak-anak dan cucu-cucumu ...
Love u mama..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline