Pernah dengar orang bilang, “Kamu harus berpikir positif supaya hidup lebih tenang”?
Sepertinya, kalimat ini sudah jadi mantra sejuta umat. Setiap ada masalah, solusi instan yang sering dikasih adalah: berpikir positif aja, semuanya akan baik-baik saja. Tapi, apa benar selalu begitu?
Sebelum jauh-jauh membahas bahayanya, kita sama-sama pahami dulu apa itu berpikir positif. Sederhananya, berpikir positif adalah cara pandang yang lebih optimis terhadap situasi, fokus pada hal-hal baik, dan percaya bahwa semua masalah bisa diselesaikan.
Misalnya, ketika ada ujian atau pekerjaan numpuk, ketimbang panik, kita coba berpikir, “Santai saja, pasti bisa.” Dengan begini, kita jadi lebih semangat untuk menyelesaikan tugas tanpa terlalu stres.
Kenapa berpikir positif dianggap penting?
Karena ini salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental kita. Hidup itu memang tidak mudah—masalah kerjaan, hubungan, bahkan hal-hal kecil seperti macet bisa membuat emosi.
Kalau kita terus-menerus melihat sisi negatif, lelah sendiri jadinya. Dengan berpikir positif, kita bisa mengurangi rasa stres, lebih mudah bersyukur, dan punya motivasi untuk maju.
Tapi, tunggu dulu! Yang namanya sesuatu yang berlebihan itu gak pernah bagus, termasuk berpikir positif. Kalau kebanyakan, alih-alih membuat hidup lebih baik, malah bisa jadi bumerang, lho.
Bayangkan, saking positifnya, kita selalu berpikir, “Semua pasti lancar,” sampai lupa mengantisipasi hal buruk yang mungkin terjadi. Bahaya, kan?
Nah, di artikel ini, kita akan bahas kenapa berpikir positif yang berlebihan itu bisa jadi jebakan. Simak sampai habis ya!