Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Kepala Tata Usaha

Saat Keterampilan dan Pengalaman Kurang, Fokuslah pada Disiplin dan Sikap Proaktif

Diperbarui: 8 Juli 2024   05:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Dunia Kerja. (Sumber Gambar: pexels.com/Yan Krukau) 

Di dunia kerja, keterampilan dan pengalaman memang jadi andalan utama untuk bersaing. Tapi, kenyataannya tidak semua orang punya kesempatan untuk mengumpulkan dua hal itu dalam jumlah yang cukup. Bahkan ada yang tidak memiliki salah satunya, yang tidak memiliki keduanya juga ada. 

Jadi, bagaimana kalau kita kalah saing di bidang keterampilan dan pengalaman? 

Tenang saja, kita bisa fokus ke hal lain yang juga tidak kalah penting, yaitu disiplin diri, sikap positif, dan sikap kerja proaktif.

1. Pentingnya Disiplin Diri

Disiplin diri itu sederhananya adalah kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri dan tetap fokus pada tujuan meskipun banyak godaan. Bayangkan, kalau kita punya keterampilan yang biasa-biasa saja tapi kita disiplin, kita pasti akan tetap bisa produktif dan kerjaan kita tetap beres. Misalnya, ada karyawan yang mungkin nggak terlalu jago dalam hal teknis, tapi dia selalu tepat waktu, rajin, dan bisa diandalkan. Bos pasti akan tetap menghargai karyawan seperti itu.

Untuk meningkatkan disiplin diri, ada tiga trik yang bisa dicoba. Pertama, tetapkan tujuan yang jelas agar kita punya arah. Kedua, buat jadwal rutin dan patuhi jadwal itu. Ketiga, jauhi kebiasaan menunda-nunda. Mulai dari hal kecil, misalnya membuat to-do list harian, lalu evaluasi kemajuan kita setiap hari. Kalau kita konsisten, lama-lama disiplin diri akan menjadi kebiasaan yang otomatis, bahasa kerennya auto disiplin. Hehe

2. Sikap Positif

Sikap positif itu penting di dunia kerja karena bisa mempengaruhi cara kita menghadapi masalah dan juga bagaimana orang lain melihat kita. Dengan sikap positif, kita jadi lebih gampang diterima di tim, membuat suasana kerja lebih enak, dan pastinya bisa kasih kontribusi yang lebih baik.

Contoh nyata, misalnya ada dua karyawan yang dihadapkan pada tugas yang sama sulitnya. Karyawan A selalu mengeluh dan pesimis, sementara karyawan B selalu berpikir positif dan cari solusi. Hasilnya, karyawan B lebih cepat menemukan jalan keluar dan kerjanya jadi lebih efektif. Atasan pasti lebih menghargai karyawan B karena dia terlihat lebih bisa diandalkan dan menyebarkan energi positif ke sekitarnya.

Untuk mengembangkan dan mempertahankan sikap positif, pastikan selalu fokus pada hal-hal baik dalam setiap situasi, bahkan yang sulit sekalipun. Hindari kebiasaan mengeluh dan lebih baik cari sisi positif dari setiap masalah. Latih juga diri untuk bersyukur atas hal-hal kecil yang kita dapatkan setiap hari. Dengan begitu, sikap positif akan jadi bagian dari diri kita dan bikin kita lebih kuat menghadapi berbagai tantangan.

3. Sikap Kerja Proaktif

Sikap kerja proaktif itu artinya kita nggak nunggu disuruh dulu, tapi langsung ambil inisiatif untuk bertindak. Penting punya sikap seperti ini karena orang yang proaktif biasanya lebih cepat maju dan lebih dipercaya oleh atasan.

Misalnya, kalau ada masalah kecil di tim, daripada menunggu instruksi, kita bisa langsung cari solusi atau ide untuk memperbaiki situasi. Atau, kalau ada proyek baru, kita bisa langsung menawarkan diri untuk bantu meskipun itu bukan tugas utama kita. Ini menunjukkan kalau kita siap menghadapi tantangan dan bertanggung jawab atas tugas kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline