Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Operator Sekolah

Anak Bukan Investasi Hari Tua, tapi Masa Depan yang Harus Diperjuangkan, Setuju?

Diperbarui: 30 Mei 2024   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi investasi masa depan. (Sumber Gambar: pexels.com/RDNE Stock project) 

Zaman sekarang banyak orang tua yang masih berpikir kalau anak itu seperti tabungan untuk hari tua mereka. Padahal, anak itu bukan hanya soal uang atau jaminan hidup kita ketika sudah tua nanti. Mereka itu masa depan yang harus kita bantu bentuk dan perjuangkan, agar mereka bisa menjadi orang yang mandiri dan sukses dengan caranya sendiri.

Jadi, bukan hanya soal ‘nanti siapa yang akan mengurus saya ketika saya sudah tidak bisa kerja lagi’, tapi lebih ke ‘saya harus berbuat apa supaya anak saya bisa punya masa depan yang cerah’.

Kita harus mulai berpikir bagaimana caranya mendidik anak dengan cara yang benar, memberikan mereka ilmu dan skill yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia yang semakin kompetitif ini.

Intinya, mindset ‘anak sebagai investasi hari tua’ itu sudah tidak relevan lagi dan perlu kita update. Anak-anak harus kita lihat sebagai individu yang unik dan punya potensi yang harus kita dukung, bukan hanya sebagai ‘asuransi’ kita di masa tua.

Apa yang dimaksud dengan ‘investasi hari tua’ dalam konteks anak?

Istilah ‘investasi hari tua’ itu biasanya digunakan sebagai pemikiran yang menganggap anak itu seperti tabungan untuk masa tua orang tua mereka. Jadi, ada anggapan kalau punya anak itu bisa diandalkan untuk mengurusi dan menjamin kehidupan orang tua ketika mereka sudah tidak kerja lagi atau sudah pensiun.

Tapi, sebenernya ini mindset yang agak ketinggalan zaman. Maksudnya, zaman sekarang itu berbeda, anak-anak juga punya hidup dan mimpi mereka sendiri. 

Mereka tidak harus selalu jadi ‘tongkat’ untuk orang tua mereka di masa tua. Anak-anak harusnya dididik untuk menjadi pribadi yang mandiri, yang bisa berdiri di atas kaki sendiri dan sukses dengan usaha mereka sendiri.

Jadi, kalau kita berbicara ‘investasi hari tua’ dalam konteks anak, itu lebih ke arah pemikiran yang mengharapkan anak akan jadi penopang finansial atau semacam ‘asuransi’ untuk orang tua ketika mereka sudah tua.

Padahal, yang harusnya kita lakukan adalah mendukung anak-anak kita untuk menjadi the best version of themselves, bukan mengganggap mereka sebagai jaminan untuk masa depan kita. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline