Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Kepala Tata Usaha

Benarkah Anak Pertama Bertanggungjawab Penuh atas Nasib Adik-adiknya?

Diperbarui: 17 Mei 2024   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kakak beradik. (Sumber Gambar: pexels.com/Vika Glitter)

Pernahkah Anda berpikir, “Menjadi anak pertama itu seperti super hero, karena harus selalu siap sedia untuk adik-adik Anda?” Di artikel ini kita akan membahas tentang mitos dan realita di balik tanggung jawab ‘anak pertama’ dalam keluarga.

Kita semua tahu, di banyak keluarga, anak pertama itu sering dianggap sebagai contoh untuk adik-adiknya. Dari mulai belajar jalan, sampai belajar hidup, sepertinya semua mata tertuju ke si sulung. Tapi, benarkah si sulung harus benar-benar menanggung beban nasib adik-adiknya? Atau mungkin, adik-adik juga punya peran yang tidak kalah pentingnya dalam menulis cerita hidup mereka sendiri?

Yuk, mari kita bahas! 

Pernah dengar teori yang bilang kalau posisi lahir kita bisa menentukan kepribadian? Misalnya anak pertama itu cenderung jadi pemimpin, anak tengah itu sosial banget, dan si bungsu? Katanya sih dia kreatif maksimal. Tapi, apa iya semua itu benar?

Ini jawaban dari Bapak Alfred Adler seorang psikiater terkemuka asal Austria. Ia sangat yakin  kalau urutan lahir itu punya dampak besar ke kepribadian kita. Dia bilang, si sulung itu biasanya tanggung jawabnya seperti gunung, sementara anak tengah itu fleksibel seperti air, dan si bungsu? Manja level dewa.

Tapi, tunggu dulu! Jangan langsung percaya 100%. Soalnya, ada juga penelitian yang bilang sebaliknya. Mereka bilang, kepribadian kita itu tidak hanya soal urutan lahir, tapi juga banyak faktor lain, seperti bagaimana cara orang tua mengasuh, lingkungan sekitar, sampai pendidikan dan ekonomi keluarga.

Jadi, bagi Anda yang suka berpikir, “Ah, pasti karena aku anak tengah makanya aku begini,” mungkin saatnya untuk berpikir ulang kembali. Kita semua unik, dan banyak hal yang bisa membentuk siapa kita sekarang.

Peran anak pertama dalam berbagai budaya dan tradisi

Di banyak tempat, termasuk di Indonesia, anak pertama itu seperti kapten tim. Di budaya Jawa, misalnya, anak pertama itu sangat dihormati dan dianggap sebagai pewaris budaya dan nilai-nilai keluarga. Mereka yang harus jaga nama baik keluarga dan meneruskan tradisi yang sudah ada dari dulu.

Bukan hanya di Jawa. Di banyak budaya lain juga, anak pertama itu punya tanggung jawab ekstra. Mereka sering jadi panutan adik-adiknya, dari cara berperilaku, prestasi sekolah, sampai bagaimana caranya bersosialisasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline