Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Operator Sekolah

Split Bill, Solusi atau Alibi?

Diperbarui: 3 Februari 2024   20:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Berkencan. (Sumber Gambar: pexels.com/Jep Gambardella)

Split bill adalah konsep di mana dua orang yang berkencan berbagi biaya makan atau kegiatan lainnya secara merata. Konsep ini semakin populer di Indonesia, terutama di kalangan anak muda.

Ada beberapa alasan mengapa split bill menjadi populer. Pertama, split bill dianggap sebagai cara yang praktis dan adil untuk berbagi biaya. Kedua, split bill dianggap sebagai cara untuk menghindari kesan bahwa salah satu pihak lebih kaya atau lebih miskin dari pihak lainnya.

Namun, split bill juga menimbulkan beberapa pertanyaan. Apakah split bill merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ekonomi dalam hubungan? Atau, apakah split bill hanyalah alibi untuk menutupi kekurangan ekonomi?

Topik ini penting untuk dibahas karena menyangkut aspek ekonomi, sosial, dan budaya. Split bill dapat berdampak pada hubungan, terutama jika tidak dibicarakan dengan baik oleh kedua belah pihak.

Split Bill Sebagai Solusi

Split bill dapat menjadi solusi untuk beberapa masalah, antara lain:

1. Masalah Ekonomi

Dalam hubungan yang heteroseksual, biasanya laki-lakilah yang diharapkan untuk membayar untuk kencan. Hal ini dapat menimbulkan masalah bagi pasangan yang memiliki kondisi ekonomi yang berbeda. Laki-laki yang memiliki kondisi ekonomi lebih baik mungkin merasa terbebani karena harus selalu membayar untuk kencan. Sementara itu, perempuan yang memiliki kondisi ekonomi lebih baik mungkin merasa tidak nyaman untuk menerima pembayaran dari laki-laki.

Split bill dapat membantu untuk mengatasi masalah ini. Split bill dapat membantu untuk memastikan bahwa kedua belah pihak membayar dengan jumlah yang sama, terlepas dari kondisi ekonomi mereka. Hal ini dapat membantu untuk menciptakan hubungan yang lebih adil dan setara.

2. Masalah Gender

Dalam budaya tradisional, laki-laki sering dianggap sebagai pihak yang harus menafkahi perempuan. Hal ini dapat menimbulkan ekspektasi bahwa laki-laki harus selalu membayar untuk kencan. Ekspetasi ini dapat membuat perempuan merasa tidak nyaman untuk membayar untuk kencan.

Split bill dapat membantu untuk mengatasi masalah ini. Split bill dapat membantu untuk menghilangkan ekspektasi bahwa laki-laki harus selalu membayar untuk kencan. Hal ini dapat membantu untuk menciptakan hubungan yang lebih egaliter dan setara.

3. Masalah kesetaraan

Dalam hubungan yang sehat, kedua belah pihak harus memiliki peran dan tanggung jawab yang sama. Namun, dalam beberapa kasus, salah satu pihak mungkin merasa bahwa mereka harus melakukan lebih banyak untuk hubungan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline