Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Kepala Tata Usaha

Hukum 26 dari Buku "The 48 Laws of Power": Jagalah Agar Kedua Tangan Anda Tetap Bersih

Diperbarui: 25 Januari 2024   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi seseorang yang sedang berkata jujur kepada atasan. (Sumber Gambar: pexels.com/Andrea Piacquadio)

Buku "The 48 Laws of Power" karya Robert Greene adalah buku yang membahas tentang kekuasaan. Buku ini berisi 48 hukum yang diklaim dapat membantu seseorang untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan.

Hukum 26 dari buku ini adalah "Jagalah Agar Kedua Tangan Anda Tetap Bersih". Hukum ini mengajarkan bahwa seseorang yang ingin mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan harus menghindari untuk terlibat dalam tindakan-tindakan yang kotor atau tidak etis.

Hukum 26 mengajarkan bahwa seseorang yang ingin mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan harus menghindari untuk terlibat dalam tindakan-tindakan yang kotor atau tidak etis. Tindakan-tindakan ini dapat merusak reputasi seseorang dan membuat mereka kehilangan dukungan dari orang lain.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang harus menghindari tindakan-tindakan yang kotor atau tidak etis. Pertama, tindakan-tindakan ini dapat merusak reputasi seseorang. Orang lain akan melihat seseorang yang terlibat dalam tindakan-tindakan kotor atau tidak etis sebagai orang yang tidak dapat dipercaya dan tidak bermoral.

Kedua, tindakan-tindakan ini dapat membuat seseorang kehilangan dukungan dari orang lain. Orang lain akan lebih cenderung mendukung seseorang yang memiliki reputasi yang baik dan yang dikenal sebagai orang yang bermoral.

Ketiga, tindakan-tindakan ini dapat membahayakan seseorang. Jika tindakan-tindakan kotor atau tidak etis tersebut terungkap, maka seseorang dapat mengalami konsekuensi negatif, seperti kehilangan pekerjaan, dipenjara, atau bahkan dibunuh.

Istilah "kedua tangan tetap bersih" berarti seseorang tidak terlibat dalam tindakan-tindakan yang kotor atau tidak etis. Tindakan-tindakan ini dapat mencakup:

  • Kebohongan
  • Penipuan
  • Korupsi
  • Kekerasan
  • Tindakan kriminal

Di bawah ini adalah salah satu contoh nyata dari tokoh sejarah yang menerapkan hukum ini, yaitu:

Mahatma Gandhi 

Mahatma Gandhi adalah seorang pemimpin politik dan spiritual India yang terkenal dengan perjuangannya untuk kemerdekaan India dari Inggris. Gandhi dikenal sebagai sosok yang jujur dan bermoral, dan ia selalu menghindari tindakan-tindakan yang kotor atau tidak etis. Hal ini membantunya untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat India dan akhirnya berhasil memimpin India meraih kemerdekaan.

Hukum 26 mengajarkan bahwa penting untuk menjaga reputasi yang baik dengan menghindari tindakan-tindakan yang kotor atau tidak etis. Hukum ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara bersikap jujur dan transparan dalam semua hal yang Anda lakukan. Jika Anda membuat kesalahan, maka beranilah untuk mengakuinya dan bertanggung jawab atas kesalahan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline