Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Operator Sekolah

Uang Tidak Dibawa Mati, Benarkah?

Diperbarui: 8 November 2023   17:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustasi Uang Tidak Dibawa Mati, Foto: Ideogram.ai

Pernah mendengar istilah uang tidak dibawa mati?

Secara umum semua orang pasti pernah mendengar istilah " uang tidak dibawa mati ". Namun apakah istilah tersebut bisa di katakan benar? Untuk mengetahui benar atau tidaknya mari simak artikel ini.

Secara fisik memang benar uang itu tidak bisa dibawa mati, tidak ada seorangpun orang yang mati dapat membawa uangnya, karena bila seseorang sudah mati/meninggal ia tidak mampu menggerakan tubuhnya, jangankan menggerakan tubuhnya menghembuskan napas pun ia sudah tidak mampu, jadi bagaimana caranya ia bisa membawa uang dalam keadaan demikian.

Kalau ada orang yang sudah mati/meninggal lalu ia bisa membawa uangnya, mohon untuk mengoreksinya di kolom komentar ya!

Istilah uang tidak dibawa mati ini sering kita dengar dari banyak orang dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Ada yang dari agamawan, motivator, konglomerat (orang kaya),  dan orang kurang mampu dalam segi ekonomi juga pernah mengatakan seperti itu.

Uang itu adalah sesuatu yang sangat bermanfaat dan berguna bagi orang-orang yang memahaminya. Orang yang  tidak perduli terhadap uang lalu mereka beranggapan bahwa uang tidak di bawa mati, itu sebenarnya bisa dikatakan  sebagai orang yang egois. Mengapa demikian?

Karena mereka hanya mementingkan dirinya sendiri, sedangkan bagi seorang muslim diwajibkan untuk bermanfaat, untuk membantu fakir miskin dan anak yatim piatu.  

Dalam Islam, memberikan bantuan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu dianggap sebagai tindakan mulia dan diwajibkan. Al-Qur'an dan hadis Nabi Muhammad SAW secara tegas mengajarkan umat Islam untuk peduli terhadap kaum yang membutuhkan, termasuk fakir miskin dan anak yatim piatu. Tidak membantu mereka dapat dianggap sebagai kelalaian terhadap ajaran agama dan dapat diartikan sebagai menyesatkan ajaran Islam yang menekankan pentingnya kepedulian sosial dan keadilan. 

Dalam Al-Qur'an, banyak ayat yang menekankan pentingnya memberikan bantuan kepada fakir miskin dan anak yatim piatu, seperti dalam Surah Al-Baqarah (2:177), yang menyatakan:

"Oleh karena itu, bukanlah taqwa itu, menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat pada saat salat, akan tetapi taqwa itu adalah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, fakir-miskin, ibnus-sabil, (yang memerlukan) sahabat-sahabat perjalanan, orang-orang yang meminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan dan penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." Sumber: (Kumparan.com)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline