Pada tahun '65, September tiba
Gerakan G30S, PKI terlibat, begitu kisahnya
Dewan Revolusi, rencana maut mereka gencarkan
Namun gagal total, tak berjalan sesuai harapan
Perwira tinggi Angkatan Darat yang disebut Dewan Jenderal
Dituding tak loyal kepada Bung Karno yang kuat menggenggam
Mereka diculik dan dihabisi dalam gelap malam
Tapi langkah lanjutan gagal, tak tahan pasukan RPKAD yang tangguh
Sarwo Edhie Wibowo, komandan mereka yang gagah perkasa
Membalikkan keadaan, strategis tempat direbut kembali
RRI, stasiun radio yang penting di hati rakyat
Dikembalikan ke tangan yang setia, kemenangan bergaung riuh
Halim Perdanakusuma, tempat perjuangan sengit bergelut
Pasukan RPKAD, siap menyerang, takkan menyerah
Ketua PKI, DN Aidit, melihat situasi tak menguntungkan
Jakarta yang sudah tak aman, ia segera pergi meninggalkan
Yogyakarta menjadi tempat berlindung yang terpilih
Bekas ibu kota Republik, basis PKI yang dikenal
Di sana Aidit berharap, Presiden Soekarno akan membantu
Mengembalikan keamanan, mengakhiri teror dan ketakutan
Surat ditulis Aidit, berharap Soekarno akan mendengar
Mengusulkan solusi, menyamakan Gerakan 30 September
Dengan Dewan Jenderal, mempercayakan pada Front Nasional
Yang pro Soekarno dan PKI, berharap damai kembali berjalan
Namun surat itu sia-sia, terbukti tak berguna
Jenazah perwira tinggi AD ditemukan, Sumur Lubang Buaya
Posisi PKI semakin terpojok, masyarakat marah meluapkan kemarahan
Jakarta terbakar, China, markas PKI, semuanya dalam kehancuran
Tak hanya merusak, massa juga membakar dengan amarah
Dua batalyon RPKAD dikirim, Yogyakarta mereka akan ambil alih
Aidit berusaha melarikan diri, namun tak ada tempat berlindung
Akhirnya ditangkap di Solo, nasibnya takdir yang tragis
Pada tahun '66, Maret yang kelam
PKI resmi dibubarkan, partai politik terlarang
G30S PKI, gerakan yang berdarah
Mengakhiri dalam tragedi, kisah hitam Indonesia terpahat dalam sejarah