Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Kepala Tata Usaha

Dampak Konten Video Pendek Terhadap Otak Kita

Diperbarui: 5 September 2023   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Kecanduan Melihat Video Pendek, Foto: Pexels.com/cottonbro studio

Sudah berapa jam yang kalian habiskan untuk menonton video pendek dengan durasi yang sangat singkat dan berformat potret atau berdiri?

Fenomena ini telah menjadi budaya internet yang revolusioner. Di zaman sekarang, kalian bisa mendapatkan banyak informasi dalam waktu yang sangat singkat dan juga fleksibel. 

Namun, bagaimana semua keuntungan ini bisa berujung pada dampak negatif terhadap otak kita atau, lebih spesifik lagi, kepikiran kita?

Konten Video Pendek

Pertama-tama, mari kita bahas apa yang dimaksud dengan "konten video pendek." Ini merujuk pada video-video pendek yang ada di platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok. 

Video-video ini memiliki format beresolusi potret, yang berarti kalian bisa menontonnya tanpa harus memiringkan perangkat kalian. Keuntungan utamanya adalah kemampuan untuk mengakses informasi dengan cepat dan fleksibel. Di dunia di mana kita semua terburu-buru, konten video pendek menjadi pilihan utama.

TikTok dan Revolusi Media Sosial

Sejak kemunculan TikTok pada tahun 2019, fenomena video pendek semakin merajalela. Aplikasi ini telah merubah cara kita mengonsumsi konten di internet. 

Perusahaan raksasa seperti Meta (sebelumnya Facebook) dan Google pun tidak tinggal diam. Mereka mulai mengembangkan fitur-fitur video pendek serupa untuk bersaing dengan TikTok. 

Inilah yang kita sebut sebagai "fenomena TikTok-ification." Kini, hampir semua media sosial berlomba-lomba untuk menghadirkan video pendek kepada penggunanya.

Kecanduan Video Pendek

Namun, ada sisi gelap dari kecenderungan ini. Semakin banyaknya video pendek yang kita konsumsi, semakin sering kita merasa bosan. 

Aktivitas yang dulunya menghibur, seperti bermain game atau menonton film, tampaknya tidak lagi bisa memuaskan kita. Ini adalah hasil dari apa yang disebut "lupa, mind atensi, dan retensi."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline