Lihat ke Halaman Asli

Noer Ashari

TERVERIFIKASI

Kepala Tata Usaha

Hari Pendidikan Nasional: Pendidikan Digital di Indonesia, Tantangan dan Peluang untuk Para Pejuang Pendidikan

Diperbarui: 1 Mei 2023   15:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mahasiswi Usai Membaca Buku(pexels.com/Umar ben)

Selamat Hari Pendidikan Nasional tahun 2023! Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada para guru saya yang telah membimbing saya hingga menjadi seperti sekarang ini. Kemampuan menulis saya juga tidak terlepas dari bimbingan para guru. Sekali lagi, terima kasih banyak. 

Sekarang, pendidikan sudah mengalami perubahan yang cukup signifikan dibandingkan zaman dahulu. Saya merasakan perbedaannya dari masa ketika saya menulis di papan tulis dengan menggunakan kapur, kemudian beralih ke spidol, dan kini sudah menggunakan proyektor atau layar. Perkembangan teknologi turut memberikan kontribusi dalam pengembangan dunia pendidikan. 

Perkembangan pendidikan yang sudah serba digital atau modern ini memang sangat pesat. Namun, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh para pejuang pendidikan. Meskipun teknologi memberikan kemudahan dan efisiensi dalam proses belajar mengajar, tetap diperlukan keterampilan mengelola teknologi tersebut. Selain itu, penting untuk menjaga agar teknologi tidak menggantikan peran guru sebagai pembimbing dan pengajar. Guru tetap menjadi faktor utama dalam pembentukan karakter peserta didik dan memberikan inspirasi pada mereka. Sebagai pejuang pendidikan, kita harus tetap berupaya menjaga keseimbangan antara teknologi dan pendekatan pendidikan yang humanis. 

Saat ini, kita sedang mengalami era pendidikan digital. Meskipun istilah ini terdengar mewah, namun bagaimana praktiknya sebenarnya? Sebagai para pejuang pendidikan, mungkin kita sering melihat berbagai pelatihan mengenai aplikasi seperti Canva, Quizizz, Barcode, dan sebagainya. Namun, apakah pemahaman kita tentang pendidikan digital hanya sebatas penggunaan alat-alat tersebut? Sebenarnya, penggunaan teknologi hanya merupakan satu aspek dari pendidikan digital. Seperti halnya perpindahan dari kapur tulis ke spidol, dari spidol ke proyektor laptop, dan sebagainya, pendidikan digital juga melibatkan pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar.

Namun, perlu dipahami bahwa pendidikan digital tidak semata-mata tentang penggunaan alat-alat teknologi. Apabila fokus kita hanya pada alat, maka pendidikan digital hanya sebatas digitalisasi. Sebagai contoh, jika Canva dan aplikasi serupa sudah tidak populer lagi, apa yang akan diajarkan kepada siswa? Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara pendidikan digital dan digitalisasi.

Pendidikan digital bukanlah sekadar tentang penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar. Pendidikan digital melibatkan pemahaman bagaimana hidup dalam masyarakat digital, masyarakat informasi, dan masyarakat jaringan. Sebagai pejuang pendidikan, kita harus memahami bahwa semangat literasi sangat penting dalam pendidikan digital. Literasi tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, atau menerbitkan buku. Melainkan juga tentang kemampuan memahami informasi, menyaring dan mengevaluasi informasi yang didapat, serta menggunakan teknologi secara bijak.

Sebagai bangsa yang maju, Indonesia harus dapat mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkannya secara efektif dalam pendidikan. Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan teknologi dalam pendidikan harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan memperhatikan aspek humanis dalam pendekatan pendidikan. Oleh karena itu, mari bersama-sama melakukan introspeksi dan membahas pendidikan digital di Indonesia. Bagaimana pandangan dan pendapat teman-teman pejuang pendidikan mengenai hal ini?

Semoga tulisan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pendidikan digital di Indonesia dan tantangan serta peluang yang dihadapi oleh para pejuang pendidikan. Marilah kita bersama-sama menjaga keseimbangan antara teknologi dan pendekatan pendidikan yang humanis demi menciptakan generasi yang cerdas, kreatif, dan berakhlak mulia. Selamat Hari Pendidikan Nasional!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline