Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim, memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bupati, meskipun sudah menikmati fasilitas-fasilitas mewah seperti gaji dan tunjangan sebesar 50 juta lebih, mobil senilai 700 jutaan, serta anggaran makan dan minum sebesar 170 jutaan perbulan.
Lucky Hakim mengundurkan diri karena merasa tidak mampu memenuhi janji kampanye yang telah diucapkan sebelumnya, dan merasa tidak memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Walaupun langkah ini jarang terjadi, namun keputusan Lucky Hakim ini tetap patut dihormati dan diapresiasi.
Mengapa patut di apresiasi?
Keputusan Lucky Hakim untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu, itu sih keren banget. Dia udah menikmati fasilitas mewah sebagai pejabat publik, tapi tetap nggak mau ngecewain janji kampanye dan merasa tidak bisa mengatasi masalah yang ada di sana. Ini patut dihargai, karena jarang banget ada pejabat publik yang berani mengambil langkah kayak gini, biasanya mereka lebih milih bertahan meskipun udah terlibat skandal atau gagal menyelesaikan masalah. Tapi Lucky Hakim beda, dia tegas dan bertanggung jawab.
Apa pendapat teman-teman mengenai keputusan Lucky Hakim untuk mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu? Apakah menurut teman-teman keputusan tersebut patut dihormati dan diapresiasi, atau sebaliknya? Bagaimana pandangan teman-teman terhadap integritas dan keberanian para pemimpin dalam menangani masalah dan memenuhi janji kampanye mereka?
Sekian tulisan ini, semoga bermanfaat dan dapat memberikan pemahaman yang lebih mengenai keputusan Lucky Hakim untuk mundur dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Indramayu. Terima kasih sudah membaca dan mohon maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyampaian informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H