Ada kabar menarik! Para karyawan yang sebelumnya bekerja di perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Facebook, dan Apple, telah memilih untuk bergabung dengan OpenAI setelah mengundurkan diri dari perusahaan mereka masing-masing. Keputusan ini menunjukkan arus perpindahan tenaga kerja di industri teknologi, di mana OpenAI menjadi pilihan menarik bagi karyawan-karyawan berbakat yang berpengalaman di bidangnya.
Berdasarkan laporan dari media online CNBC Indonesia, terlihat bahwa para karyawan dari perusahaan raksasa teknologi seperti Google, Facebook, dan Apple tampak memilih untuk bergabung dengan OpenAI, yang dikenal karena mendukung chatbot populer ChatGPT.
Data yang diungkapkan oleh LeadGenius dan Punks & Pinstripes menunjukkan bahwa sejumlah karyawan dari perusahaan raksasa teknologi tersebut telah pindah ke OpenAI, termasuk lebih dari 200 karyawan dari Alphabet yang merupakan perusahaan induk Google serta lab riset AI DeepMind. Selain itu, 59 mantan karyawan Google dan 34 mantan karyawan Meta juga dilaporkan pindah ke perusahaan tersebut. OpenAI juga mempekerjakan sejumlah orang yang sebelumnya bekerja di Apple dan Amazon.
Greg Larkin, CEO Punks & Pinstripes, menilai bahwa fakta ini harus dijadikan pengingat bagi para raksasa teknologi bahwa mereka belum sepenuhnya mengoptimalkan investasi pada karyawannya. Menurutnya, banyak orang merasa bahwa karya mereka tidak memiliki dampak yang signifikan pada produk inti atau pendapatan perusahaan tempat mereka bekerja. Pemimpin tim di OpenAI juga berasal dari perusahaan-perusahaan raksasa teknologi dunia dan termasuk mantan kepala autopilot Tesla, Andrej Karpathy.
OpenAI melalui chatbot ChatGPT berhasil mendapatkan kepopuleran dalam waktu singkat dan bahkan membuat Google berusaha untuk mengalahkan perusahaan tersebut. Baru-baru ini, Google meluncurkan chatbot AI bernama Bard yang berbasis pada model bahasa untuk aplikasi percakapan yang dikembangkan sebelumnya oleh Google, yaitu Lamda atau Language Model for Dialogue Applications. Microsoft juga menggunakan teknologi serupa dari OpenAI untuk mesin pencarian Bing dalam upaya mereka untuk masuk dalam perang teknologi AI.
ChatGPT lagi merekrut karyawan dari Google, Apple, Meta, Tesla, semuanya pada ramai-ramai pindah ke OpenAI. Katanya gaji terendahnya 130 ribu USD, hampir 2 miliar rupiah, dan yang tertinggi hampir 600 ribu USD. Jadi karyawan di sana bisa dapat 9 juta USD itu sungguh luar biasa, mereka emang mau nyoba punya misi yang super ambisius.
Ada 59 karyawan dari Google yang pindah, 34 karyawan dari Meta, mantan kepala autopilot Tesla Andrej Karpathy juga sekarang di OpenAI. Kolaborasi OpenAI sama Microsoft buat naikin Bing bisa jadi game changer. Saya rasa google lagi cemas banget, dia punya segala-galanya untuk kehilangan sedangkan Bing datang dengan heavy hitter.
Intinya OpenAI sekarang jadi pilihan menarik buat karyawan-karyawan berpengalaman di dunia teknologi dan banyak karyawan mantan perusahaan raksasa seperti Google, Facebook, dan Apple yang pindah ke OpenAI. ChatGPT dari OpenAI jadi populer banget dan tim di sana juga banyak mantan karyawan dari perusahaan-perusahaan raksasa teknologi.
Ini mengingatkan perusahaan-perusahaan raksasa teknologi bahwa mereka belum sepenuhnya memaksimalkan investasi pada karyawan mereka. Kolaborasi OpenAI sama Microsoft buat masuk dunia teknologi AI bisa bikin perubahan besar, sementara Google mengeluarkan chatbot AI baru yang namanya Bard buat menandingi OpenAI.
Saya mengucapkan permohonan maaf jika tulisan saya kurang jelas atau tidak sesuai dengan harapan. Terima kasih sudah membaca tulisan ini dan semoga bermanfaat. Jika ada saran atau kritik yang membangun, saya sangat terbuka untuk menerimanya agar kedepannya bisa memberikan tulisan yang lebih baik lagi. Sekali lagi, terima kasih dan mohon maaf atas segala kekurangan yang ada.