Lihat ke Halaman Asli

Noenky Nurhayati

TERVERIFIKASI

Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Menemukan Hal-Hal Baru dalam Mengajar Menggunakan Kurikulum Merdeka

Diperbarui: 21 Juni 2024   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

noenky pribadi

Sudah 2 hari ini saya mengikuti kegiatan In House Training Kurikulum Merdeka yang dilaksanakan di SD N BARU RANJI, Merbau Mataram, Lampung Selatan dari tanggal 19 Juni 2024 hingga 20 Juni 2024. In House training adalah pelatihan internal sekolah untuk meningkatkan kompetensi Pendidik dan Tenaga Pendidik. 

In house training merupakan agenda rutin setiap memulai tahun ajaran baru yang dilakukan oleh sekolah, khusunya SD N BARU RANJI. Dan materi IHT kali ini adalah implementasi Kurikulum Merdeka berdasarkan Rapor Pendidikan sekolah. 

Ada banyak hal-hal baru yang kami kupas Bersama untuk memberikan pencerahan dan tantangan bagi kami sebagai guru untuk menampilkan pembelajaran terbaik pada Tahun Ajaran yang akan datang ini, 2024-2025.

Secara garis besar, ada perbedaan kurikulum Merdeka dengan kurikulum pendahulunya. Kurikulum Merdeka memiliki metode pembelajaran yang lebih personal kepada siswanya. Yakni mengacu kepada pendekatan bakat dan minat siswa-siswi itu sendiri. 

Oleh karena itu IHT yang dilaksanakan saat ini sangat diperlukan sebagai Pendidikan berkelanjutan dan untuk menjaga kualitas Proses Belajar Mengajar (PBM) dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka serta untuk memaksimalkan kompetensi yang dimiliki oleh tenaga Pendidik dan kependidikan terhadap apa yang mereka hadapi saat pembelajaran.

Pada kurikulum merdeka yang dipakai saat ini, siswa diberi keleluasaan dalam memilih materi pelajaran apa saja yang ingin dipelajarinya sesuai dengan minat dan bakat (passion) yang dimiliki. Wow, kelihatannya sulit ya. Mana mungkin kita bisa memberi pembelajaran pada anak dengan membedakan minat dan bakatnya? Bagaimana caranya?.

Setelah menonton beberapa tayangan video bagaimana menerapkan pembelajaran kurikulum Merdeka, barulah kami memiliki inspirasi yang baik dan metode pembelajaran yang sesuai dengan isi dari kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum pembelajaran intra-kurikuler yang memiliki beragam kegiatannya. Skup pembelajarannya sendiri lebih mengoptimalkan waktu sesuai dengan kemampuan siswa-siswinya. 

Hal ini dilakukan saat mendalami konsep materi serta menguatkan kompetensi mereka. Sebagai pendidik, guru memiliki kontrol penuh untuk menentukan berbagai materi. 

Sehingga proses pembelajarannya dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar serta minat siswa-siswinya. Artinya, seorang guru harus dapat mengetahui cara mengajar di kurikulum Merdeka agar siswa-siswi dapat tetap fokus selama pembelajaran.

Selama pembelajaran berlangsung, terdapat 6 indikator penilaian dalam Raport Pendidikan yang menunjukkan keberhasilan dalam pembelajaran di sebuah sekolah. Keenam indikator itu adalah:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline