Lihat ke Halaman Asli

Noenky Nurhayati

TERVERIFIKASI

Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Menggilas Rasa Bersalah dan Malu yang Dialami Anak, Caranya?

Diperbarui: 17 Oktober 2023   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi pribadi Noenky Pribadi

Setiap orang pasti melakukan kesalahan. Kesalahan merupakan hal yang normal yang bisa saja dilakukan oleh manusia. Tapi rasa bersalah dan malu yang tak hilang akibat melakukan kesalahan bisa merusak fisik dan mental seseorang jika terus menerus mengutukinya dan disimpan sebagai aib hingga menyesalinya tanpa kesudahan.

Beberapa anak menyembunyikan dan merasa malu atas kesalahan yang mereka lakukan. Namun anak-anak tentu membutuhkan waktu lebih lama dalam menyadari bahwa setiap manusia membutuhkan waktu untuk berdamai dengan penyesalan akibat dari kesalahannya. 

Tentunya anak-anak juga tidak disarankan untuk terus menerus merasa malu dengan kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya di masa lalu. Kita perlu membantu anak-anak bagaimana  memahami bahwa kesalahan sebenarnya bisa berakibat baik. 

Berikut adalah langkah-langkah dalam membantu anak-anak menghilangkan rasa malu dan perasaan bersalah setelah melakukan kesalahan.

LANGKAH PERTAMA:  MENEMUKAN SUMBER MASALAHNYA

Ketika anak-anak menempatkan sebuah gengsi ataupun kebanggaan diri setinggi-tingginya, maka hal ini bisa menjadi sumber masalahnya. 

Misalnya saja apabila ananda sangat tidak mau rambutnya acak-acakan, maka ia akan sangat mudah tersinggung dan marah jika rambutnya diusik. Ini akan membuatnya merasa tidak nyaman dan bahkan malu. 

Perasaan malu dan bersalah memang bisa saja muncul justru dari hal-hal sepele seperti ini. Karenanya sebelum benar-benar menghilangkan rasa malu dan perasaan bersalah, sebagai orangtua/guru harus dapat mengetahui dari mana perasaan itu muncul. 

Secara normal, seseorang akan mengetahui di mana letak kesalahan yang dilakukan, namun tak sedikit pula yang merasa bersalah tanpa tahu di mana kesalahan mereka.

Ayah-bunda/guru dapat membujuk ananda melakukan terapi berikut. Berikan ananda selembar kertas bekas. Katakan kepadanya jika ananda benci membuat kesalahan, ayah-bunda akan tunjukkan seperti apa yang benar-benar terjadi ketika kita melakukan kesalahan. Berpura-puralah pada bagian ini. Katakan kepada ananda seakan-akan kertas adalah cara kerja otak kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline