Lihat ke Halaman Asli

Noenky Nurhayati

TERVERIFIKASI

Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Apa yang Terjadi Ketika Ananda Malah 'Tenang' Setelah Dihukum?

Diperbarui: 15 Mei 2023   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NOENKY PICT

Memberikan hukuman kepada ananda dapat memberikan dampak positif namun juga dapat memberikan dampak negatif tergantung jenis hukuman apa yang ayah-bunda dapat terapkan kepada ananda. Akan tetapi tidak semua cara menghukum anak dapat diterapkan pada ananda di segala usianya. 

Berbeda usia, berbeda pula cara menghukumnya loh ayah-bunda, dan akan berbeda pula aktivitas serta dampaknya. Ayah-bunda harus berhati-hati dalam hal ini ketika ingin menghukum ananda saat ingin memberinya pelajaran.

Nah yang harus ayah-bunda perhatikan sebelumnya adalah ketika ayah-bunda ingin memberikan hukuman pada ananda, maka cobalah untuk mengikuti aturan dalam menerapkan hukuman pada ananda. 

Apalagi jika hukuman itu berbentuk kekerasan fisik pada ananda. Wah ini harus benar-benar dihindari ya ayah- bunda. Karena hukuman kepada ananda berupa kekerasan fisik apa pun seperti mencubit, memukul apalagi menampar bisa menyebabkan keseimbangan emosi pada ananda dapat terganggu. Bahkan tak jarang akan menjadi perilaku yang semakin 'liar' yang akan dimunculkan oleh ananda sebagai bentuk protesnya. Tentu sebagai orang tua ayah-bunda tidak menginginkan hal ini terjadi bukan?

Memang benar sih, ayah-bunda memberikan hukuman kepada ananda hanya ketika ananda menunjukkan kenakalannya dan ayah-bunda memberikan hukuman sebagai cara untuk mendisiplinkan ananda. 

Dan tujuan dari pemberian hukuman juga adalah untuk memberikan efek jera agar ananda tidak mengulangi kesalahan yang sama dan dampak lebih jauh adalah perubahan perilaku ananda setelah melakukan kesalahan dan diperingati. Namun apabila ayah-bunda memberikan hukuman dengan tidak tepat apalagi dengan melakukan kekerasan, hal ini bukanlah sebuah keputusan yang bijak dari ayah-bunda karena dapat memberikan dampak psikologis. 

Alih-alih menerapkan hukuman kepada ananda, akan lebih baik jika ayah-bunda menerapkan banyak aturan di rumah yang jauh lebih efektif untuk ananda. Dengan menerapkan aturan di rumah, ananda akan lebih mampu untuk menunjukkan disiplin dan pembiasaan baik yang bermanfaat untuk membentuk karakter ananda ketimbang hanya sekedar melarang ananda melakukan ini  dan itu yang belum tentu memiliki keefektifan aturan di rumah. 

Misalnya saja ayah -- bunda menerapkan untuk mandi sore yang harus dilakukan di jam 4 sore, jika ananda tidak melaksanakannya maka ananda tidak diperkenankan untuk menonton TV di sore hari sebagai konsekuensinya. 

Atau ananda harus Shalat isya tepat waktu dan jika ananda melanggar maka ananda tidak dibacakan cerita sebelum tidur yang selalu ayah-bunda lakukan. Dan hukuman ini juga harus konsisten dilaksanakan ya ayah-bunda. Karena jika ayah-bunda juga melanggar atau tidak melaksanakannya maka ananda akan merasa bahwa hukuman itu sesuatu yang sangat mudah untuk dilanggar. 

Pelanggaran-pelanggaran kecil seperti inilah yang kadang memicu ayah-bunda pada akhirnya harus berdebat dengan ananda dan memicu emosi ayah-bunda. Pada kondisi ini ayah-bunda harus tetap berpegang teguh pada keyakinan yang terbaik yang harus dilaksanakan dan jangan sampai malah memicu kemarahan memuncak yang akhirnya melakukan tindakan salah justru dari bentuk hukuman itu yang menyakiti ananda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline