Lihat ke Halaman Asli

Noenky Nurhayati

TERVERIFIKASI

Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Perlukah Menekankan pada Anak Ucapan

Diperbarui: 12 Januari 2023   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Pada saat anak memukul teman, adik atau saudaranya terkadang Hal ini membuat Kita kecewa Dan merasa bahwa Kita gagal mendidiknya menjadi baik Dan buru-buru berkata dengan tegas kepadanya bahwa ia harus meminta maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan. Padahal Hal ini justru akan semakin memunculkan perlawanan pada diri anak. 

Mengapa? Karena tentu saja anak-anak belum memahami salah atau benar dari sikap yang ia lakukan. Ingatlah bahwa usia 0 sampai dengan 5 tahun, anak-anak masih menuntut untuk selalu diperhatikan tanpa bisa membedakan Mana yang salah Dan yang benar. Maka tugas Kita adalah mengawal proses ini bagaimana anak-anak dapat mengenali kesalahan dari perbuatannya. Yuk dibaca terus tips berikut ini yaaa.....

MEMBUAT BATASAN

Cobalah untuk memberi pemahaman kepada anak-anak tentang fungsi- fungsi anggota tubuh. Apa guna tangan, kaki Dan lain sebagainya. Daripada melarangnya untuk memukul orang lain, lebih baik katakan padanya "kamu tahu tidak bahwa Tuhan menciptakan kedua tangan bukan untuk memukul" atau langsung saja katakana "tangan bukan untuk memukul Yaa". 

Kita bisa juga menunjukkan rasa empati lebih dengan mengatakan pada anak Kita Apa yang kita rasakan. Contohnya dengan ucapan "Saya tidak bisa membiarkan kamu mendekati adik jika kamu suka memukulnya".  Atau Kita juga bisa berkata dengan tegas "hentikan! Kamu tidak boleh memukul ....bunda akan ambil mainannya jika kamu suka pukul-pukul" ingat Yaa....pada saat berkata seperti ini ucapkan dengan tegas Dan jangan kasih senyum apapun. ini kita lakukan apabila anak sudah mulai menunjukkan intensitas lebih sering dalam Hal melakukan tindakan yang menunjukkan kemarahan. Sikap tegas diperlukan agar anak-anak dapat dibatasi untuk bertindak diluar kewajaran. 

PERHATIKAN EMOSI YANG LAINNYA TANPA RASA MALU. 

Kita bisa menggali perasaan anak Kita dengan menunjukkan hasil dari perbuatannya agar anak menyadari bahwa yang dilakukanya adalah salah misalnya dengan mengatakan "Lihat tuh adikmu menangis, sakit loh Karena kamu Sudah memukulnya". Atau Kita bisa juga mengaduk perasaannya agar ia juga dapat membayangkannya dengan mengatakan "Bunda lihat adik kelihatan sangat sedih, Bunda lihat adik menangis"

INGATLAH : Pelajaran yang harus dipetik adalah mengenai proses memahami bagaimana mengakui sebuah kesalah lalu meminta maaf ,Dan bukan Ucapkan MAAF. Kita bisa mengarahkan sebuah perbaikan diri dengan mengajaknya berdiskusi Dan mengatakan "menurut kamu kata Apa yang harusnya adikmu dengar dari kamu jika dia sudah kelihatan sedih seperti itu?" Atau Kita juga bisa mengatakan "Bunda lihat sepertinya adikmu sangat bersedih sekali, menurut kamu Apa yang kamu bisa lakukan supaya adik tidak sedih lagi?". 

Jika anak belum siap meminta maaf, jangan paksa mereka juga loh!. Karena perlu waktu Dan proses anak-anak mencerna Dan menata emosional mereka. Sebaiknya katakan padanya "kamu belum siap nih jika harus minta maaf Kan? Bunda tunggu kalau sudah siap minta maaf Yaa" atau Kita juga bisa mengatakan "kalau kamu Sudah minta maaf, kamu boleh bicara Dan bermain sama adik"

Nah bagaimana mom and dad? Mudah-mudahan bermanfaat ya tips Kali ini. Jangan lupa beri komentar Dan subscribe jika kamu suka. Terima kasih. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline