Pakar kesehatan dimanapun selalu menyarankan bahwa olahraga adalah hal yang wajib dilakukan sebagai upaya agar tubuh selalu sehat. Tidak memandang usia tua ataupun muda, yang sedang menderita sakit ataupun sehat. Bahkan bagi penderita penyakit jantungpun tetap disarankan untuk berolahraga. Akan tetapi tidak semua olahraga baik bagi penderita penyakit jantung. Terutama olahraga yang membuat jantung bekerja lebih berat, misalnya naik gunung angkat beban.
Lari merupakan olahraga yang disarankan bagi penderita penyakit jantung, akan tetapi tidak boleh dilakukan asal-asalan. Ada aturannya. Yang perlu diperhatikan bagi penderita penyakit jantung saat berolahraga adalah selalu memantau denyut jantung. Denyut jantung ini bisa dipantau dari denyut nadi, karena denyutan nadi ini seirama dengan denyutan jantung. Yang paling mudah menemukan letak denyut nadi adalah di pergelangan tangan lurus dengan ibu jari. Nadi bisa diraba dengan menggunakan dua jari, yaitu jari telunjuk dan jari tengah.
Rentang denyut nadi normal orang dewasa menurut WHO adalah berkisar antara 60 -- 100 kali per menit. Akan tetapi beberapa pakar kesehatan ada yang berpendapat bahwa rentang denyut nadi harus diturunkan menjadi 50-70 kali per menit. Karena dari hasil beberapa penelitian menunjukkan bahwa jika seseorang memiliki denyut nadi lebih dari 76 kali per menit pada saat istirahat, maka memiliki resiko untuk terkena serangan penyakit jantung .
Beberapa dokter spesialis jantung menganjurkan untuk menghitung denyut nadi sebelum dan sesudah berolahraga. Untuk mengetahui denyut jantung yang aman saat berolahraga adalah 220 dikurangi usia pasien. Hasil pengurangan tersebut kemudian dihitung 80 persennya. Misalnya usia pasien 40 tahun, sehingga 220 dikurangi 40 maka hasilnya adalah 180. Kemudian 80 persen dari 180 adalah 144. Artinya adalah bahwa denyut nadi maksimal adalah 144 kali per menit.
Jadi pada saat berolahraga nadi sudah mendekati 144 kali per menit, maka sudah seharusnya mulai mengurangi intensitas olahraga dan beristirahat.
Hal-hal lain yang perlu diperhatikan pada saat olah raga, khususnya olahraga lari adalah pemanasan. Karena dalam satu siklus olahraga apapun meliputi kegiatan pemanasan, peregangan dan pendinginan. Dengan pemanasan terlebih dahulu, seseorang tidak akan mengalami cedera saat berolahraga. Demikian juga saat olahraga lari, dengan pemanasan terlebih dahulu diharapkan jantung tidak akan "kaget" sehingga menyebabkan denyut nadinya langsung meningkat tajam.
Perhatikan juga tentang jenis gangguan yang ada di jantung, karena beda gangguan beda juga aturan olahraganya. Sehingga lari bagi penderita penyakit jantung, tidak boleh disamakan antar penderita. Jangan juga disamakan dengan lari ketika masih sehat. Larilah sesuai kemampuan, tidak perlu buru-buru mencapai jarak dan kecepatan tertentu. Untuk itu perhatikan kondisi tubuh,jika dengan lari justru memperburuk keadaan maka jangan terus dipaksakan. Mulailah dari lari-lari kecil dulu, dan jika sekiranya aman bisa dilanjutkan sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Jika anda penderita penyakit jantung, dan sedang melakukan olahraga lari segeralah berhenti dan beristirahat jika anda merasa pusing,lemas, jantung berdebar-debar, nafas terasa sesak, nyeri dada sebelah kiri dan merasa ada tekanan di dada, ulu hati, leher dan bahu.
Salam sehat,
Sumber :
healthplans.providence.org