Lihat ke Halaman Asli

Yuni Astuti

Perawat, sedang belajar merawat hati anak dan keluarga

"Baby Led Weaning" Metode Alternatif Pemberian MPASI Sarat Nutrisi

Diperbarui: 10 Oktober 2017   09:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Seperti yang telah kita ketahui bersama, makanan terbaik bagi bayi adalah ASI (Air Susu Ibu). Dan akan lebih baik lagi jika diberikan selama 6 bulan pertama usia bayi, tanpa makanan tambahan apapun termasuk susu formula. Inilah yang disebut dengan ASI eksklusif. Setelah 6 bulan, barulah bayi boleh diberikan makanan pendamping ASI (MPASI). Salah satu metode pemberian MPASI adalah dengan BLW (Baby-Led Weaning).

Baby-Led Weaning masih tergolong sesuatu yang baru di Indonesia, belum banyak ibu yang mengenalnya. Akan tetapi sudah tidak asing bagi ibu-ibu khususnya yang sedang memiliki bayi dan menginginkan anaknya lebih mandiri, ketangkasan motorik mudah berkembang, memilih jenis makanannya sendiri, mengenalkan beragam jenis makanan, serta tidak pilih-pilih makanan.

Apa itu Baby-Led Weaning ?

Baby-Led Weaning adalah tidak memberikan makanan kepada bayi mulai usia 6 bulan dalam bentuk bubur, puree ( makanan yang dihaluskan) baik dengan blender, menekan-nekan atau dengan cara disaring. Metode BLW ini memberikan makanan kepada bayi dalam bentuk finger food, dan bayi dibiarkan mengambil makanannya sendiri dan memasukkannya ke dalam mulut tanpa dibantu disuap.

Tepatkah membiarkan anak makan sendiri ?

Belajar makan makanan padat merupakan tahapan yang alami. Sama halnya ketika anak belajar berjalan, apabila kita memberikan kepercayaan pada bayi untuk berjalan sendiri maka kita semestinya bisa memberikan kepercayaan yang sama dalam hal makan.

Apa keuntungan Baby-Led Weaning ?

BLW memberikan kesempatan kepada bayi untuk mengeksplor makanannya sendiri. Dengan demikian anak akan lebih mudah menerima berbagai jenis tekstur makanan. Meskipun belum banyak penelitian yang dilakukan mengenai metode BLW ini. Akan tetapi, dari hasil pengalaman ibu-ibu yang menerapkan BLW membuktikan bahwa anak mereka hampir tidak pernah menolak makan apapun yang disediakan.

Metode BLW ini juga meningkatkan perkembangan motorik halus anak. Dengan mencoba meraih makanan dan memasukkan sendiri ke dalam mulut, maka ini akan melatih otot-otot tangan dan koordinasi antara mata dengan tangan.

Dengan menggunakan metode BLW ini kita akan menghargai anak untuk memilih makanannya sendiri, karena hakekatnya kita bukan "memberi" makanan akan tetapi kita "menawarkan" makanan. Jadi kita tidak memaksakan anak untuk makan makanan yang kita tawarkan, terserah anak mau makan, menghisap saja atau hanya untuk sekedar bermain-main untuk mengeksplorasi berbagai jenis makanan.

Karena sifatnya menawarkan, anak akan menentukan sendiri waktu laparnya. Jika memang benar-benar merasa lapar dan tertarik dengan yang kita tawarkan anak dengan sendirinya akan makan makanan yang kita tawarkan. Tanpa harus kita paksa-paksa. Dengan demikian secara tidak langsung kita mengajarkan mengenalkan kapan sebaiknya waktu kita makan. Dan anak akan bisa mengenali sensasi lapar dan kenyang. Dan inilah yang membuat anak yang diberikan MPASI dengan metode BLW terhindar dari obesitas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline