Lihat ke Halaman Asli

nodnod

Pengarang

Wadah

Diperbarui: 23 November 2024   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"wadah"

Langit yang sama merajai atap praja
Wadah bertunasnya mimpi dari rahim
Tak hitung rayuan lelah padamkan tangis
Gugurpun kasat,  masanya rayu belum sebengis doa.
Kukuh bertumbuh menyilih kekasih malam
Namun kehilangan perawan direnggut sang fajar
Selimutkan embun gulita,  jiwa melentik redup
Menuding waktu tak pihaki pahatan usang.
Menua tatapan,  kata masih remaja
Merusuk lantang tak pun rasai kusut
Tak serta akan berdiri pada pentas kematian
Pun kan kenal apa itu dilupakan.
Apakah ada tanya dari sewujud wadah
Kemana matinya mimpi akan berpulang.      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline