Lihat ke Halaman Asli

Adhi Nugroho

Blogger | Author | Analyst

Menyingkap Makna Ramadan dari "Sajadah Panjang"

Diperbarui: 26 Maret 2024   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keberadaan Ramadan sedikit banyak mempengaruhi sendi-sendi kehidupan. Bukan hanya sisi ekonomi, seni-budaya juga menjadi aspek yang dipengaruhi oleh keberadaan bulan penuh ampunan ini.

Buktinya, banyak dendang religi yang lahir untuk menambah kekhusyukan kita selama berpuasa. Mulai dari yang bernuansa lirih mendayu-dayu, hingga yang berlatar semangat menggebu-gebu, semuanya tumpah jadi satu.

Nah, salah satu lagu religi favorit saya adalah "Sajadah Panjang" yang dipopulerkan oleh Bimbo. Generasi lawas hingga milenial akhir pasti akrab dengan lagu yang satu ini.

"Ada sajadah panjang terbentang. Hamba tunduk dan sujud."

Kira-kira begitu bunyi lirik masyhur yang dilantunkan Sjam, pentolan Bimbo, lewat suara emasnya.

Kembali Bersimpuh

Lagu bertempo lambat itu seakan mengingatkan para pendengarnya untuk mengingat Tuhan. Terkadang, gara-gara lika-liku dan dinamika dunia, manusia lupa akan keberadaan Sang Pencipta.

Kita yang bekerja di kantor seringkali lupa salat tepat waktu lantaran terlampau sibuk rapat maraton. Kita yang mengais nafkah lewat jalan berusaha tidak jarang alpa membaca Quran karena terlalu sibuk mengejar target orderan.

Kealpaan kita terhadap Tuhan inilah yang disasar "Sajadah Panjang". Persis seperti penggalan bait ketiganya, "Mencari rezeki mencari ilmu, mengukur jalanan seharian. Begitu terdengar suara azan, kembali bersimpuh hamba."

Bimbo, pelantun lagu religi berjudul "Sajadah Panjang". Sumber: Antara Foto/Aprillio Akbar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline