Sahur ibarat fondasi berpuasa. Saat berpuasa, kita dilarang mengonsumsi makanan sejak azan subuh hingga beduk magrib tiba. Oleh sebab itu, apa yang kita santap saat sahur berperan vital dalam menjaga kesehatan tubuh selama menunaikan ibadah puasa.
Hanya saja, waktu sahur yang singkat membuat kita rentan terserang penyakit "maunya serba instan". Biar saya tebak. Deretan makanan olahan berpengawet macam mi instan hingga nugget ayam pasti tersedia di kulkas Anda selama bulan puasa. Alasannya sederhana: mudah dicari dan cepat dimasak.
Padahal, jika dikonsumsi secara rutin, makanan berpengawet punya efek berbahaya bagi tubuh kita. Mulai dari problem hipertensi, masalah pencernaan, gangguan ginjal, hingga meningkatkan risiko kanker.
Memang benar, mengolah makanan sendiri dari bahan-bahan segar biasanya membutuhkan waktu lama. Akan tetapi, tidak sepatutnya itu dijadikan alasan bagi kita untuk terus mengonsumsi makanan olahan saat sahur.
Sebab kesehatan tubuh kita sangat bergantung pada apa yang kita konsumsi. Jika terbiasa mengonsumsi sajian olahan berpengawet, ya, tinggal siap-siap menerima konsekuensinya.
Apalagi, saat berpuasa tubuh kita bisa dipastikan akan kekurangan cairan. Mengonsumsi makanan sehat dan tinggi serat saat sahur akan membuat tubuh kita lebih kuat selama berpuasa. Bonusnya, kita menjadi pribadi yang tetap produktif selama bulan Ramadan.
Gado-gado
Sebenarnya, jika kita pandai memilih dan cekatan dalam memilah, tidak semua makanan segar dan tinggi serat sulit didapatkan. Justru sebaliknya, mudah ditemukan dan cepat disajikan. Makanan seperti inilah yang cocok jadi menu sahur bagi kita.
Nah, buat kamu yang menginginkan hidup sehat selama berpuasa, saya punya rekomendasi menu tinggi serat. Cocok dikonsumsi saat sahur dan dijamin akan membuat tubuhmu tetap bugar selama berpuasa.
Menu yang saya maksud terdiri dari dua jenis, yakni sajian utama (main course) dan penganan penutup (dessert). Ya, menu sahur itu tidak lain dan tidak bukan adalah sepiring gado-gado dan segelas jus alpukat.