Lihat ke Halaman Asli

Aksara untuk Doa

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

by Nanang Thinks on Tuesday, August 31, 2010 at 12:48am

Sudah beberapa lama aku tak bercengkrama dg kata-kata..
Dan membiarkan penaku teronggok sepi d hamparan meja kecil itu..
"Jgn protes!Ak sdg ngendapke pikir!" kataku singkat pd pena yg ku beli 6 bulan lalu..

Yah!Ak memang sdg mengendapkan pikiranku dari gonjang ganjing urip yg semakin mbulet..rumit..tp tetep indah bagiku..

Kini aku lebih mengikhlaskan waktu malamku utk lebih memilih berdzikir daripada mikir..
Lebih memilih bertafakur daripada mendengkur..
Utk kemuliaan poso Romadhon ini..

Sekalipun be2rapa kawan menanyakan kmana aksara aksaraku berada kini..Ak hanya mampu berkilah
"Mereka msh ada dsini..tidak kemana-mana.."
Aksara - aksara itu tdk akan pernah hilang kawan!Mereka akan terus berada di dekatku dan menari bersama pena dan otakku..Mereka akan terus berujar sekalipun tanpa makna..Dan mereka tetaplah menjadi aksara.
Saat ini ak sedang mengajak aksara itu membentuk kalimah doa..
Dan dalam tiap paragrap yg tersusun atas kalimah-kalimah itu terdapat makna mendalam dari sebuah pinta..doa..dan harapan..

Duh Gusti ingkang Akaryo Jagat..
Mugi kinabulaken panyuwun dalem..
Sinaoso dalem taksih kebak ing cidro lan doso..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline