Lihat ke Halaman Asli

.."The Redden Dusk"..

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senja itu masih memerah..saat selintas lalu,kau masih terdiam,bersandar di sudut ruang....
Tatapanmu yang lembut,serta senyummu yang basah...mengalirkan untaian makna yang tak dapat diucapkan oleh kata...
Isyaratmu berucap...
Dalam keheningan ruang yang tak terbatas oleh waktu
...Simpul yg tlah terikat itu..kini terlepas..meninggalkan bekas dan menorehkan diam...
Hanya kesunyian yang ada..
''penyesalan memang dimulai dari awal yang salah''
Senja itu tetap memerah...ketika kau beranjak dari sandaranmu,meninggalkan jejakmu dalam ragaku...
Hati ini bergetar lirih berbisik...
''...Tetesan sinarmu takkan pernah padam..menyirami jiwaku yg tlah
larut bersamamu...Menumbuhkan hasratku yang telah terbentuk oleh
mu...meneduhkan kalbuku dalam sentuhan belaimu...''
Perlahan kau pun berlalu...meninggalkan ruang yang masih rindu akan bayangmu...
Dan....senja itupun masih tetap memerah...semerah cintamu yan
g terus mengalir di nadi ku....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline