Lihat ke Halaman Asli

Felinnnn25

mahasiswi

Peran HKTI dalam Mensejahterakan Pelaku Tani

Diperbarui: 11 Oktober 2023   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketua HKTI sultra bersama para pengurus HKTI. Dokumen pribadi

HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) didirikan pada tahun 1973, merupakan fusi dari 14 organisasi pertanian dari beberapa daerah di Indonesia. HKTI adalah sebuah organisasi petani di Indonesia yang memiliki fokus pada pengembangan pertanian dan kesejahteraan petani. Organisasi HKTI berfungsi sebagai penyambung lidah, antara para petani dan para stakeholder sehingga keputusan yang diambil berimbang dan bermanfaat bagi kesejahteraan petani. Untuk HKTI Sulawesi Tenggara, saat ini dipimpin oleh Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka (2022-2027). Penunjukkan ASR sebagai ketua HKTI Sultra melalui aklamasi, sejalan dengan urgensi organisasi HKT yakni, konsolidasi organisasi, pendampingan petani, koordinasi dan komunikasi dengan lembaga terkait, dan melakukan social engineering. Hal ini didukung oleh pengalaman ASR sebagai mantan Pangdam dan mantan Kabinda, yang menuntut beliau untuk senantiasa menjaga konsolidasi dan membangun hubungan dengan lembaga terkait. HKTI juga mendukung penggunaan teknologi pertanian modern untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian di Sulawesi Tenggara. Ini bisa termasuk penggunaan alat pertanian yang canggih, sistem irigasi yang efisien, dan pemupukan yang tepat. Andi Sumangerukka yang selaku ketua HKTI sultra, selama berkunjung ke daerah-daerah yang pelaku taninya lebih dominan, beliau selalu senantiasa memberi dukungan kepada para pelaku tani, salah satu contohnya, saat kunjungan HKTI ke Kabupaten Muna. Dengan niat untuk mensejahterakan rakyat, ketua HKTI, Andi Sumangerukka memberikan dukungan bantuan kepada para petani dengan cara memberikan beberapa alat cultivator yang dapat berfungsi sebagai alat yang dapat meringankan pekerjaan mereka. Semoga HKTI ke depannya tetap menjadi jembatan stake holder dan petani, sehingga tercipta mekanisme check and balance dalam proses internalisasi program pertanian, dan akhirnya tercapai tujuan Sultra harus Sejahtera.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline