Lihat ke Halaman Asli

Sisi Gelap Banjamasin

Diperbarui: 26 Juni 2015   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Matahari mulai tenggelam di peraduan nya.tak lama kemudian Suara adzan maghrib mulai berkumandang,dan terdengar sahut-sahutan dari masjid ke masjid. Sepintas, kota ini seperti kota santri, dengan segala aktifitas kereligiusan nya.tapi itu yang terdengar.lain di mata,lain di telinga. Mau buktikan? Coba Anda jalan-jalan!,di mana saja,sesuka hati anda.asal masih seputaran kota banjarmasin dan di siang hari lho.(soal nya maghrib sudah pada tutup).di jamin anda tidak akan kesulitan mencari salon kecantikan.sebab,kurang lebih 200mtr dari tempat anda berjalan akan anda jumpai salon kecantikan.coba saja anda masuk ke dalam nya! Tuk meminta jasa cukur rambut.lihat apa yang terjadi!!. kebanyakan dari salon-salon itu jarang yang bisa pangkas rambut.dengan alasan."orang yang bisa pangkas nya lagi pergi mas"padahal di dalam situ banyak pekerja-pekerja nya,yang kebanyakan wanita muda di bawah umur 20 tahun.wanita ini tidak ada yang tau ilmu "kesalonan" walaupun kerja di salon kecantikan.yang dia tau hanya ilmu "esek-esek''. Di Banjarmasin,ini sudah menjadi rahasia umum.jangan anda berpikir para aparat tidak tau bisnis ini.''ini kan indonesia gitu lho'' dah tau maksud nya kan?.cuma saya berpikir.apakah para ulama-ulama setempat tidak mengetahui semua itu.kalau jawaban nya tahu. Kenapa pada diam saja. Kalau jawaban nya tidak mengetahui hal itu.berarti para ''ulama'' nya tidak bergaul dengan jema,ah nya.dan tidak mau tahu apa yang terjadi di lingkungan nya sendiri.bagaimana ini??




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline