Sampah yang sudah dipisahkan untuk di daur ulang
Taiwan (27/1) Masyarakat Taiwan tidak bisa asal membuang sampah seperti di Indonesia. Kalau di Indonesia, kita hanya perlu meletakkannya di depan rumah atau tempat pembuangan sampah sementara yang disediakan di komplek rumah tergantung wilayah. Masyarakat Indonesia hanya perlu membayar uang iuran dan para petugas kebersihan akan mengambil sampahnya.
Di Taiwan, sampah harus dipisah sesuai jenisnya yaitu sampah daur ulang, sampah biasa dan sampah sisa makanan. Sampah sisa makanan biasanya akan diolah kembali untuk menjadi makanan ternak lalu sampah daur ulang juga di bagi menjadi beberapa bagian seperti kardus, plastik, logam, elektronik dan kertas agar dapat dimanfaatkan kembali sedangkan sampah biasa akan diproses untuk dimusnahkan.
Pada waktu yang di tentukan akan ada truk sampah yang lewat untuk menampung sampah- sampah di setiap wilayah. Taiwan sendiri terkenal dengan kedisiplinan waktunya, sehingga saat waktunya tiba, masyarkat akan menunggu mobil truk dengan musiknya yang khas itu lewat. Masyarakat Taiwan juga harus berjalan sendiri ke truk sampah untuk membuah sampahnya yang sudah di pilah terlebih dahulu sesuai jenisnya.
Pemerintah Taiwan memulai renovasi TPA (Tempat Pengelolaan Akhir) pada tahun 1984 yang awalnya sampah ditumpuk menjadi satu menjadi sampah yang dipilah sesuai jenisnya. Pada tahun 2003 keluarlah Zero Waste Policy yang memiliki target sampah yang dibuang ke TPA semakin berkurang hingga tahun 2020. Hasilnya tahun 2011 sampah yang dibuang sudah turun drastis hingga 65% dibandingkan tahun 2000 dari 1,1 kg menjadi 0,3 kg perorangnya dalam 1 hari.
Indonesia sudah mulai menerapkan pemilihan sampah ini, akan tetapi masih kurangnya kesadaran masyarakat Indonesia untuk tidak membuang sampah sembarangan menjadi halangan bagi Indonesia untuk mengikuti jejak Taiwan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H