Lihat ke Halaman Asli

Dia adalah Penjahat!

Diperbarui: 13 September 2016   14:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

ruangan itu penuh dengan orang-orang yang siap menyiapkan kukunya untuk mencakar, seorang gadis di kursi pesakitan yang hanya duduk diam tanpa suara.

“saudara, sekali lagi saya tanyakan apakah anda ada di tempat kejadian saat korban juga ada di sana?” hakim mulai meninggikan suaranya.

“JAWAB!!! KAU PENJAHAT!!! JANGAN KAU TUTUPI PERILAKU BUSUKMU DI DEPAN SEMUA ORANG!!” Suara menggelegar berkali menghujam dan memenuhi ruangan yang sesak itu.

Gadis itu hanya diam, sesekali mengangguk pada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh sang hakim.

hampir tiga jam persidangan berlangsung, tapi tidak ada titik terang yang menunjukkan keberadaan pelaku. Semua jenis barang bukti merujuk pada gadis itu. bisik-bisik terdengar dari awal hingga akhir persidangan.

beberapa polisi masuk setelah persidangan itu dinyatakan selesai. Entah berapa kali lagi persidangan itu akan diadakan hingga semuanya menemui titik terang.

dua polisi mengiringi jalan gadis itu di samping kanan dan kirinya dan satu lagi tiga langkah di belakangnya. sembari mengawasi seketika ada keluarga korban yang ingin menghakimi si gadis.

setelah memasuki “ruang percobaan” salah satu polisi mengantarkannya ke dalam sel gadis itu.

“dik, apakah kamu tau dimana ini?” polisi itu mencoba membuka pembicaraan.

“tempat ini bukan main-main yang bisa dengan melihat wajahmu yang polos kemudian langsung kamu bisa keluar”

“ini bukan sembarang tempat dimana kamu bisa diam dan hanya berdoa pada tuhan supaya kamu bisa keluar”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline