Mahasiswa PPG Prajabatan Bidang Studi IPS - Universitas Negeri Malang telah berkontribusi secara aktif dalam mengembangkan inovasi pembelajaran dengan menciptakan media pembelajaran interaktif berbasis QR Code yang dinamakan "Dinding Cerita". Inovasi ini merupakan bagian dari penerapan pembelajaran yang berfokus pada peserta didik, di mana peserta didik menjadi inti dari proses belajar dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran ini telah diimplementasikan di SMPN 16 Malang.
"Dinding Cerita" terdiri dari tiga kotak interaktif yang masing-masing berisi instruksi berbeda dan dilengkapi dengan QR Barcode. Kotak pertama berisi puzzle yang harus diselesaikan dalam waktu tiga menit. Kotak kedua berisi LKPD yang harus diselesaikan dalam waktu dua puluh menit. Sedangkan kotak ketiga berisi permainan word search yang harus diselesaikan dalam lima menit. Dalam penerapannya, media pembelajaran ini digunakan bersama dengan Model Problem Based Learning (PBL).
Hasil implementasi inovasi ini sangat terlihat dalam peningkatan keterlibatan peserta didik selama proses pembelajaran. Peserta didik menjadi lebih termotivasi untuk terlibat aktif dalam diskusi kelompok, menyelesaikan tugas-tugas dengan antusias, serta lebih percaya diri dalam mempresentasikan hasil kerja mereka. Selain itu, tantangan yang disajikan pada media ini, mendorong mereka untuk berpikir kritis.
"Saya sangat senang dengan media Dinding Cerita karena setiap kotak berbeda dan menarik,semuanya membuat belajar jadi lebih seru". "Adanya Dinding Cerita saya jadi tidak merasa bosan, malah lebih bersemangat untuk mengerjakan setiap tantangannya". "QR code-nya mudah digunakan, jadi saya bisa langsung mengakses materi dengan cepat". Ujar dari beberapa peserta didik terkait penggunaan media "Dinding Cerita".
Berdasarkan evaluasi dari guru dan rekan sejawat mahasiswa PPG inovasi media "Dinding Cerita" berdampak signifikan terhadap proses pembelajaran yang efektif. Peserta didik menunjukkan peningkatan dalam pemahaman konsep dan kemampuan memecahkan masalah. Fleksibilitas dari media "Dinding Cerita" juga menjadi keunggulan, karena dapat disesuaikan dengan berbagai tingkat kemampuan peserta didik, sehingga mereka dapat mengikuti pembelajaran dengan baik.
Secara keseluruhan, implementasi "Dinding Cerita" di SMPN 16 Malang menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif berbasis QR code ini dapat mendukung pembelajaran berbasis student-centered.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H