Lihat ke Halaman Asli

Nelsi Zenni

Universitas Muhammadiyah Prof Dr. HAMKA

Upaya Membangun Kesadaran Sosial Melalui Pemerdayaan Kaum Dhuafa Oleh Mahasiswa FKIP UHAMKA

Diperbarui: 9 Januari 2023   01:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melalui surat Al-Ma'un, Allah SWT telah menjelaskan mengenai sebagian dari sifat-sifat orang yang mendustakan agama. Diantaranya yaitu mereka yang menghardik anak yatim, tidak memberi makan orang miskin, orang-orang yang lalai dari shalatnya, berbuat riya, dan yang enggan memberikan bantuan.

Memaknai dari pesan yang terkandung dalam surat Al-Maun di atas, kami Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka melakukan kegiatan dakwah lapangan yang berbentuk penggalangan dana dalam rangka pemberdayaan kaum dhuafa.

Kegiatan dakwah lapangan ini merupakan gerakan bersama seluruh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka pada mata kuliah Kemuhammadiyahan. Kegiatan ini juga menjadi salah satu bentuk pengimplementasian dari surat Al-Maun. Hasil dari kegiatan dakwah lapangan ini akan kami salurkan pada keluarga yang membutuhkan.

Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian kita kepada sesama, membentuk jiwa sosial yang tinggi dan tentunya agar memberi kebermanfaatan bagi orang lain, khususnya bagi orang yang membutuhkan.

Alhamdulillah kelompok kami yang terdiri dari Anindita Margiaty, Nelsi Zenni dan Shinta Puspita Dewi mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka telah melaksanakan pemberdayaan kaum dhuafa yang dilakukan dari bulan November 2022 sampai Awal Januari 2023 yang di bimbing oleh Ibu Riztianti Azharita S.Pd.I, M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah Kemuhammadiyahan.

Sasaran kelompok kami ialah ibu Cicih Sumarsih yang bertempat tinggal Jl. Ujung Menteng RT 013/ RW. 01 No. 70 Kel. Ujung
Menteng, Kec. Cakung, Jakarta Timur.

Ibu Cicih Sumarsih bekerja sebagai buruh cuci dan gosok, beliau juga harus menjadi tulang punggung keluarga untuk menghidupi satu orang anak, semenjak suaminya meninggal kehidupan ibu cicih menjadi lebih sulit karna beliau harus bekerja dari pagi hingga sore untuk mencukupi kebutuhan hidup dan keperluan sekolah anaknya yang masih kecil.

Keadaan rumah Ibu Cicih Sumarsih memprihatinkan dimana kondisi rumahnya terlihat sangat kurang nyaman, terutama hanya terdapat 1 kamar mandi yang tiap hari digunakan bareng bareng bersama orang- orang yang ngontrak lainnya , itupun kamar mandinya tanpa alas keramik atau semen sehingga terlihat kurang bersih atau kumuh, dan dapur yang tanpa alat masak,kamar tidur yang dipenuhi barang barang seperti lemari yang ingin rusak atau yang sudah tidak layak digunakan.

Dengan keadaan Ibu Cicih Sumarsih tersebut, kelompok kami melakukan penggalangan dana dengan cara membuat poster yang disebarluaskan melalui media sosial.

Penggalangan dana yang kami lakukan terkumpul Rp. 1.024.000. Dari dana tersebut kelompok kami membelanjakan keperluan untuk berjualan Ibu Cicih Sumarsih berupa peralatan masak dan bahan-bahan untuk membuat nasi uduk. Kami melakukan pembelanjaan pada Minggu, 1 Januari 2023. Saat semua pembelanjaan telah terpenuhi, pada sore harinya kami melakukan penyerahan secara langsung kepada Ibu Cicih Sumarsih di kediaman tempat tinggalnya.

Dengan penyerahan ini menandakan telah selesainya kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa. Selesainya kegiatan pemberdayaan kaum dhuafa ini, kami berharap semoga bantuan yang kami berikan kepada Ibu Cicih Sumarsih dapat membantu dalam meringankan perekonomiannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline