Lihat ke Halaman Asli

Jangan Salahkan Anak apabila Banyak Bertanya! Mengapa?

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sepanjang hidupnya, manusia mengalami proses perkembangan, perubahan-perubahan dalam perkembangan merupakan hasil interaksi dari proses-proses biologis, kognitif dan sosioemosional. Secara khusus, perkembangan manusia yang akan dibahas adalah perkembangna proses kognitif dan sosioemosiaonal pada anak usia dini, periode anak usia dini termasuk periode atau masa awal anak-anak (early childhood).

Tahap perkembangan kognitif dan sosioemosional masa awal anak-anak sangat kompleks. Dalam keadaan normal pada periode ini, perkembangan kognitif awal kanak-kanak sudah berkembang kea rah yg lebih konkrit, rasional, dan objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada pada stadium belajar.

Dunia kognitif masa anak-anak prasekolah adalah kreatif, bebas dan penuh imajinasi, di dalam seni mereka, matahari kadang-kadang berwarna hijau dan langit berwarna kuning, mobil mengambang di awan, dan manusia seperti kecebong, imajinasi anak-anak praseklah terus bekerja, dan daya serap mental mereka tentang dunia semakin meningkat. Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta keyakinan pada hal-hal magis terbentuk.

Karakteristik anak-anak praoperasional adalah mereka menanyakan serentetan pertanyaan-pertanyaan, mereka membuat pusing orang dewasa disekitarnya karena lelah menjawab pertanyaan “mengapa” mereka. Pertanyaan-pertanyaan mereka menunjukan akan perkembangan mental dan mencerminkan rasa ingin tahu intelektual mereka.

Jadi wajar-wajar saja apabila ada anak yang banyak bertanya. Jangan salahkan mereka yang sering bertanya apa ini, kenapa begitu, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang tentu membuat orang dewasa enggan menjawabnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline