Lihat ke Halaman Asli

Anak Berkebutuhan Khusus

Diperbarui: 1 Desember 2016   19:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anak berkebutuhan khusus merupakan anak yang membutuhkan cara atau layanan pendidikan yang berbeda dengan anak yang lain karena berbagai factor yang terjadi. Faktor tersebut bisa berasal dari internal (proses perkembangan anak ) atau dari eksternal (lingkungan sekitar). Anak berkebutuhan khusus yang berasal dari factor internal biasanya terdapat bergam kekurangan dalam dirinya, antara lain:

  • Tunanetra
  • Tunarungu
  • Gangguan komunikasi
  • Tunadaksa
  • Tunalaras
  • Kesulitan belajar
  • Autis
  • Hiperaktif (ADHD)
  • Dll

Sedangkan sebab eksternalnya sebagian besar berasal dari keluarga menegah kebawah seperti fakir, miskin, terlantar, korban bencana, konflik social, terbelakang secara geografis, social, minoritas, narkoba,broken  home, hambatan kultur dll.

            Semua anak berkebutuhan khusus memperoleh pendidikan yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhannya agar mereka tetap bisa berkembang seperti teman sebayanya meskipun pendidikan yang  diperoleh tidak sama dengan yang lain. Pendidikan yang diperoleh anak berkebutuhan khusus tidak semuanya sama. Pendidikannya dibagi dua, yaitu:

  • Segregatif, anak yang berkebutuhan khusus memperoleh layanan pendidikan pada lingkungan khusus yang terpisah dari anak-anak “normal”.  Biasanya mereka  bersekolah di SLB ( Sekolah Luar Biasa ), SDLB ( Sekolah Dasar Luar Biasa ), Lembaga non-sekolah ( Panti, Rumah sakit )
  • Integratif, anak berkebutuhan khusus difasilitasi ( didorong sedapat mungkin) untuk mengikuti pendidikan pada lingkungan umum/normal. Mereka mendapatkan pendidikan biasanya di sekolah inklusif

Banyak program yang harus diwujudkan oleh pemerintah untuk anak berkebutuhan khusus, karena masih banyak kendala-kendala yang menggangu jalannya proses pendidikan anak berkebutuhan khusus, antara lain:

  • Jumlah sekolah khusus (SLB) terbatas dan cenderung terkonsentrasi di kota-kota besar
  • ABK tersebar di berbagai tempat hingga ke pelososk dan tempat-tempat terpencil
  • Pembangun SLB membutuhkan dana yang cukup besar
  • Masih banyakk ABK yang belum memperoleh pendidikan

Dari penjabaran diatas, anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang tidak sempurna tidak bisa melakukan apapun yang dilakukan orang pada normalnya. Mereka sudah ditakdirkan hidup di dunia ini dengan segala kekhususan yang akan membuat mereka lebih baik atau tidak tergantung pola pengasuhan dan pendidikan yang diterima di lingkungannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline