Lhokseumawe - Sebagian mahasiswa IAIN Lhokseumawe yang saat ini berada di semester 7 (ganjil) tengah menjalankan program KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) Angkatan Ke-VI Gelombang I Tahun Akademik 2021-2022. Mahasiswa KPM itu sendiri terdiri atas 37 kelompok yang merupakan gabungan dari 3 Fakultas berbeda yakni Fakultas Syariah (FASYA), Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), serta Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Kelompok-kelompok KPM tersebut tersebar di dua wilayah kecamatan yang ada di Kota Lhokseumawe, yakni Kecamatan Blang Mangat sebanyak 21 kelompok dan Kecamatan Muara Dua sebanyak 16 Kelompok.
Mahasiswa KPM Kelompok 22 merupakan satu dari sekian banyak kelompok yang berdasarkan hasil keputusan LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) IAIN Lhokseumawe ditugaskan untuk mengabdi di desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua. Mahasiswa KPM Kelompok 22 terdiri dari 14 orang mahasiswa berasal dari 3 fakultas dan jurusan yang berbeda, yakni; Asmaul Husna, Cut Muliana, Darmawan Ariga, Evizariani, Hayatul Nufus, Khairun Nisa, Lidya Safrida, Nur Azizah, Nyak Oemar Ayri, Siti Nurasiyah Harahap, Syahrul Agusni, Widiawati, dan Wilda Mahera.
Kompetisi 22 Festival merupakan salah satu program unggulan yang sudah lama di rencanakan oleh para Mahasiswa KPM Kelompok 22 semejak mereka disatukan dalam satu kelompok yang sama Januari lalu. Program ini merupakan ajang pelatihan mental dan pendidikan bagi anak-anak desa Meunasah Mee yang sejatinya telah memiliki kemampuan baik dibidang akademik maupun non-akademik akan tetapi masih belum memiliki keberanian untuk unjuk diri dihadapan khalayak umum. Selain itu, program ini juga menjadi ajang penyeleksian anak-anak desa Meunasah Mee untuk kemudian diikutsertakan dalam perlombaan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur'an) tingkat Kecamatan yang rencananya akan digelar pada tanggal 16-20 Februari 2022 di desa Meunasah Alue.
Kompetisi 22 Festival terdiri dari beberapa cabang lomba yakni Tahfidzul Qur'an, Adzan, Cerdas Cermat, dan Mewarnai. Tercatat ada sekitar 80 peserta yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini, antusiasme masyarakat begitu besar karena mereka berpendapat bahwa ini merupakan kegiatan yang sangat positif bagi anak-anak mereka. Dalam kegiatan ini para peserta tidak dipungut biaya apapun sehingga hal ini tentunya menarik minat masyarakat untuk mendaftarkan anak-anak mereka.
Jumat (11/02/22), Pada malam pembukaan acara 22 Festival turut dihadiri oleh bapak Saifuddin Yunus selaku Keuchik (Kepala Desa) Meunasah Mee, bapak Andi selaku sekdes, bapak Jakfar selaku Tuha Peut, serta seluruh aparatur desa lainnya. Pembukaan acara 22 Festival berlangsung meriah dengan penampilan tari tradisional, qasidah, shalawatan, seni tari kreasi dan beragam penampilan bakat lainnya yang ditampilkan oleh anak-anak desa Meunasah Mee hasil binaan Mahasiswa KPM Kelompok 22. Pak Saifuddin Yunus selaku keuchik mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh Mahasiswa KPM Kelompok 22. Beliau juga mengatakan bahwa anak-anak desa yang telah berhasil dibina dalam berbagai pelatihan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa KPM merupakan aset desa yang sangat berharga.
Selanjutnya pak Keuchik berpesan kepada seluruh Mahasiswa KPM Kelompok 22 agar tidak pernah bosan untuk terus berkarya, dan berinovasi, serta mengabdi demi kemajuan masyarakat terkhusus bagi masyarakat desa Meunasah Mee. Hingga pada akirnya, pak keuchik membuka secara resmi acara 22 Festival yang diikuti dengan riuh tepuk tangan para peserta, dan masyarakat desa Meunasah Mee.
Acara 22 Festival berlangsung selama 2 hari yakni dari tanggal 12-13 Februari 2022. Acara berjalan dengan lancar tanpa ada kendala yang berarti, hingga pada hari pengumuman pemenang suasana terbilang cukup kondusif dan tenang. Mahasiswa KPM Kelompok 22 IAIN Lhokseumawe pada akhirnya sukses menggelar acara 22 Festival dan berhasil mendapatkan para juara dimasing-masing bidang lomba yang nantinya akan dikirim untuk mengikuti MTQ ditingkat Kecamatan mewakili desa Meunasah Mee.