Tiap malam lolongan, jeritan suara tangis meneror
Mengisi kesunyian malam, takkan peduli sakitnya
Tamparan, tendangan, lalu makian tak jua lekas hilang
Membayang diputar berulang, meski mata terpejam
Sayatan demi sayatan tinggalkan pedih di hati
Tak mungkin ia kan kembali tuk satu atau ribuan luka kelam
Wanita lambang keindahan
Tak pantas di jatuhkan
Tak elok di hinakan
Manakala pelecehan dan pengkhiantan menghampiri
Waktunya ia tuk metamorfosis, merubah rupa waktu