Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Lembar Elegi Johan Pahlawan

Diperbarui: 18 Februari 2021   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi: via tirto.id

Saat itu sandyakala telah hilang, tutup hari menuju gelap malam

Terdengar sayup suara memanggil, kisruh kehancuran di depan mata

Bumi serambi indah nan permai, diliput cemas rasa was-was kian mencekam

Serdadu-serdadu terkutuk itu mencelupkan kakinya di tanah para pejuang

Dari penjuru takbir digaungkan, mengadu dalam hela nafas tersisa


Dersik kian laju berhembus, seolah bersorak pada muda balia 

Jika tetap tunduk menutup mata bila tiba kezaliman

Esok 'kan ada genangan darah jiwa-jiwa tak berdosa

Itulah 'kan kau lihat dengan matamu aliran darah saudaramu

Pekikan dari barat keras terdengar, muak tuk tetap menjura pada penjajah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline