Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Receh

Diperbarui: 11 September 2020   01:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrated by mediakonsumen.com

Terseok tapak pecah berdarah...

Mengiris derita dalam dekap tembok batas

Menatap dalam arah mata buta tak berkelopak

Renta letih jerat pedih jerit serapah

Aku tunduk pada Tuhan yang beri aku makan

Aku hanya sembah Tuhan yang beri aku minum

Nafas tak sampai jengkal, waktu tak beri jeda

Berpacu dengan jarum terkutuk tak berhenti berputar

Turun jalan kau kan lihat pemungut receh bersaing

Bukan mereka tak berbudi, tapi perut tak bisa toleransi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline