Kamis, 06 Desember 2012
[caption id="attachment_220136" align="aligncenter" width="300" caption="perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta"][/caption]
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, sebuah Universitas muda yang baru berganti nama sekitar tahun 2005. dari yang dulunya bernama IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Kalijaga, kemudian berganti nama menjadi UIN (Universitas Islam Negeri) Sunan Kalijaga karena dengan penambahan dua fakultas umum, yakni Fakultas SAINTEK (Sains dan Teknologi) dan juga Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora (FISHUM) kian tahun terus memperihatkan perkembangannya.
Setelah tahun akademik baru 2012 lalu, UIN Sunan Kalijaga berhasil melahirkan satu fakultas baru lagi, yakni Fakultas Ekonomi Bisnis Islam (FEBI), dan hari ini tadi kembali menorehkan prestasi dengan penganugerahan penghargaan Rekor MURI (Museum Rekor Indonesia) sebagai perpustakaan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identivication) dalam peminjaman dan pengembalian buku secara mandiri.
Teknologi RFID (Radio Frequency Identivication) atau Identifikasi Frekuensi Radio sendiri merupakan sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID ini, berisi informasi yang disimpan secara elektronik dan dapat dibaca hingga beberapa meter jauhnya. Sistem pembaca RFID tidak memerlukan kontak langsung seperti sistem pembaca kode batangatau barcode. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Beberapa ukuran label RFID dapat mendekati ukuran sekecil butir beras. Di UIN sendiri penggunaan label RFID ini diletakkan di setiap buku yang menjadi koleksi perpustakaan UIN Sunan Kalijaga.
[caption id="attachment_219998" align="aligncenter" width="550" caption="Penghargaan Rekor MURI diserahkan oleh wakil dari Direktur Muri (Dr. Jayasuprana) yakni Ari Indriani kepada Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof. Dr. H. Musa Asy'ari"]
[/caption] Sebelum penyerahan rekor Muri, dalam pidatonya Ari Andriani menyampaikan, UPT (Unit Pelaksana Teknis) Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga masuk rekor MURI yang ke 5727. Di MURI sendiri ada 4 kategori untuk bisa masuk rekor MURI, yakni, Pertama, Paling, Unik dan Langka. Sementara UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga dikategorikan sebagai yang pertama (pelopor) pengguna teknologi RFID. Penetapan inipun didasarkan atas rekomendasi dari Assosiasi Perguruan Tinggi Islam di Indonesia dan dari PT Fisikom Citra Perkasa, sebagai perusahaan yang mengeluarkan produk teknologi RFID.
Sedangkan Rektor UIN Sunan Kalijaga ,Prof. Dr. H. Musa Asy'ari berharap bahwa dengan penghargaan yang diterima perpustakaan UIN ini, bisa lebih memacu UPT Perpustakaan untuk mengembangkan pemanfaatkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga agar dari hari ke hari selalu mengalami peningkatan pengunjungnya, dengan kenyamanan tempat, kelengkapan koleksi buku-buku, kelengkapan dan kemudahan fasilitas dan keprofesionalan dan keramahan pengelolanya. Ke Depan, diharapkan perpustakaan UIN Sunan Kalijaga semakin mendukung kemudahan belajar di kampus putih ini.
Kepala UPT. Perpustakaan UIN Sunan kalijaga, Solikin Arianto dalam laporannya menyampaikan, penggunakan teknologi RFID sudah dimulai sejak tahun 2007. Hingga hari ini perpustakaan UIN Sunan Kalijaga tetap konsistem menggunakan pelayanan teknologi RFID kepada 12.500 anggotanya, dengan jumlah koleksi buku 150.000 eksemplar, pada Agustus 2007, 5 perangkat teknologi RFID yang dimiliki. Yang dipergunakan antara lain : 1 unit untuk perangkat pengisian data RFID, 1 unit perangkat peminjaman dan pengembalian buku, 1 unit perangkat pengembalian koleksi buku di luar gedung perpustakaan dan 2 pasang pintu pengmanan RFID. Dan dengan teknologi ini juga, jumlah pengunjung serta peminjam selalu mengalami peningkatan sekitar 24% per tahun. Sehingga dirasa perlu melakukan penambahan peralatan RFID. Maka tiap tahun UPT Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga melakukan penambahan perangkat RFID, hingga sampai saat ini telah memiliki 9 perangkat. Dengan penganugerahan rekor MURI, pihaknya berharap bisa membangun citra positif dunia perpustakaan dan pustakawan di tanah air, sehingga pemerintah dan masyarakat dapat memberikan perhatian dan apresiasi yang tinggi terhadap keberadaan perpustakaan dan pustakawan, Ujarnya.
Saya dan juga teman-teman sebagai mahasiswa dari UIN Sunan Kalijaga merasa bangga atas penganugerahan Rekor MURI yang di terima Perpustakaan UIN, memang saya juga merasakan betul akan manfaat dengan pemakaian teknologi RFID ini, bagaimana tidak? tiap kali masuk ke perpustakaan untuk sekedar membaca bahkan meminjam buku sudah tak perlu repot-repot nulis untuk mengisi data peminjam, karena semua sudah terlayani oleh system teknologi canggih bernama RFID yang di pakai di UIN ini. Cukup dengan memilih bku yang kita cari, jika kesulitan kita bisa mencarinya dikomputer dengan memasukkan identitas buku, baik itu berupa judul, pengarang, atau yang lain kemudian dengan sendirinya akan muncul pilihan beberapa judul buku beserta kode, rak berapa, lantai berapa, bahkan juga tercantum sisa eksemplar yang masih tersedia. kemudian setelah ketemu buku yang kita cari, kita tinggal ke komputer yang sudah di lengkapi teknologi RFID tadi, dan cukup dengan memasukkan kartu anggota perpustakaan, kemudia meletakkan buku yang kita pinjam, akan dengan sendirinya terdeteksi sendirinya. dan tinggal kita sentuh tulisan selesai dan cetak resinya, dan masalah pengembaliaan bukunya pun tak jauh beda dengan cara peminjaman, tinggal memasukkan kartu anggota perpustakaan, kemudian meletakkan buku yang akan kita kembalikan, dan tak berapa lama akan terdeteksi dengan sendirinya juga, dan selesai deh... simpel bukan? jadi memang pantas jikalau perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mendapatkan pengahargaan dari museum muri ini.
Selamat…..
Sumber : www.uin-suka.ac.id