Lihat ke Halaman Asli

Inikah Kehidupanmu Selama Kuliah?

Diperbarui: 16 Juli 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak yang beranggapan bahwa masa SMA adalah masa yang indah, sehingga tidak sedikit dari kita yang ingin kembali ke masa itu. Tapi tidak tahukah kamu bahwa kuliah juga merupakan masa yang menyenangkan sekaligus menegangkan? Coba ingat-ingat kembali bagaimana proses belajarmu dari tahun pertama hingga kamu berhasil meraih gelar sarjanamu.

  • Tahun pertama (freshman), saat kamu paling semangat untuk memulai tahun pertama di universitas.

Musim panas ataupun dingin, bangun pagi itu tidak masalah, demi masuk kelas tepat waktu agar memberikan image yang baik di mata dosen. Di tahun pertama, pastinya tasmu akan terasa berat karena membawa buku dan alat tulis lengkap sampai bisa dipinjamkan ke sana sini yang pada akhirnya tidak kembali.

Semangat belajar tinggi dan kuatnya tekad untuk mendapat nilai yang sempurna, biasanya kamu akan cenderung kecewa jika nilai yang diraih tidak memuaskan. Apa pun yang ditulis dosen di papan tulis pasti kamu catat, sampai ada seseorang yang melirikmu, “nanti gue pinjem ya catetan loe.”  Mengumpulkan PR tepat waktu bukan masalah besar bagimu, apalagi sampai menjadi sarana teman sekelas untuk menyontek jawaban PR bahkan ujian, sudah biasa!
  •  Tahun kedua (sophomore), saat kamu mulai belajar dari pengalamanmu di tahun pertama

Mulai merasa dirugikan dengan kelakukan teman-temanmu yang meminjam alat tulis tanpa dikembalikan, sampai pada akhirnya kamu hanya membawa alat tulis secukupnya, cukup 1 pulpen dan 1 kertas. Karena alat tulis yang kamu bawa terbatas, mulailah idemu untuk merekam semua omongan dosen untuk dicatat di rumah sepulang kuliah.

Mata pelajaran di tahun kedua pastinya lebih sulit dibandingkan pada tahun pertama, dan kamu membutuhkan lebih banyak waktu untuk belajar, terkadang bisa sampai larut malam bahkan hingga berganti hari. Akibatnya, kamu terlambat bangun dan dimulailah budaya “terlambat datang kelas”.
  • Tahun ketiga (junior), saat kamu mulai merasa lelah dengan kuliahmu

Keadaanmu di tahun ketiga akan berbalik 180 derajat dari tahun-tahun sebelumnya. Kamu yang awalnya dijadikan sebagai sumber jawaban baik PR maupun ujian, sekarang kamulah yang mencari sumber jawaban dari orang lain. kamu yang awalnya selalu datang tepat waktu dan hampir tidak pernah absen, sekarang kamu hobi titip absen. Atau yang lebih parah kamu datang 15 menit sebelum bel pelajaran usai hanya demi absen. Sebenarnya kuliah itu untuk mengejar ilmu atau mengejar absen?

Keadaan dimana kamu menggunakan waktu 5 menit untuk belajar, 30 menit untuk berinteraksi di sosial media, dan beberapa jam untuk tidur siang. Sampai akhirnya kamu menyadari bahwa langit sudah gelap dan tidak ada alasan bagimu untuk beranjak dari tempat tidur. Yang perlu dilakukan hanyalah datang lebih awal untuk mencari tempat duduk yang strategis di mana kamu bisa melirik kanan kiri dengan mudah.
  • Tahun keempat (senior), saat kamu galau menentukan tujuanmu selanjutnya

Biasanya di tahun terakhir ini kamu sudah mulai berkonsentrasi pada skripsi dan magang. Terkadang kamu pun mulai berpikir tentang tujuan hidupmu selanjutnya, apakah ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, atau memulai karir, atau married? Hanya kamu yang tau jawabannya.

Tahun terakhir juga tidak luput dari 1 atau 2 mata kuliah, dan pasti kamu juga sudah malas untuk mengurusinya. Ditambah lagi dengan tuntutan tempat magang yang mengharuskan kehadiranmu setiap hari. Walaupun bersikap acuh tak acuh, dan dengan berbekal 1 pulpen serta handphone full battery sepertinya sudah cukup memberikan jaminan nilai at least 60 untuk lulus.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline