Lihat ke Halaman Asli

Nizar ZethBasalamah

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya

Apa Saja Sih Perbedaan Muhammadiyah dan NU?

Diperbarui: 1 November 2023   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammadiyah dan NU memiliki sebuah perbedaan dalam cara berpikir maupun metode ibadah, seperti pada saat penentuaan bulan Ramadhan, syawal, zulhijjah, dan masih banyak lagi. Perbedaannya juga bisa dilihat dari pengalaman dan pemikiran Pendidikan kedua tokoh yang mendirikannyanya, yaitu KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy"ari.

Berikut ini adalah rangkaian perbedaan antara Muhammadiyah dan NU dalam perbedaan Pendidikan dan pengalaman.

1. Dalam Hal Pengaruh Guru

KH. Ahmad Dahlan mempunyai guru yaitu Syeikh Muhammad Khatib al-Minangkabawi, Syeikh Nawawi al-Bantani, Kiai Mas Abdullah dan Kiai Faqih Kembang. Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Muhammad ibn Abdul Wahhab, Jamaludin al-Afghany, Muhammad Abduh, dan Rasyid Rida.

Karena yang diajarkan dari para guru tersebut adalah masalah Reformisme (Tajdd) Islam, Puritanisasi atau Purifikasi (pemurnian) ajaran Islam, Islam Rasional, dan Pembaruan sistem pendidikan Islam.

Pada sisi NU yaitu KH. Hasyim Asy'ari beliau diajarkan oleh para guru yang dikenal berpengaruh yaitu KH Kholil Bangkalan, KH Yakub, Syaikh Ahmad Amin al-Atthar, Syaikh Sayyid Yamani, Sayyid Sultan Ibn Hasyim, Sayyid Ahmad ibn Hasan al-Atthar, Sayyid Alawy Ibn Ahmad Al-Saqqaf, Sayyid Abas Maliki, Sayid al-Zawawy, Syaikh Shaleh Bafadal dan Syaikh Sultan Hasym al-Dagastany.

Begitu pula yang diajarkan ke beliau adalah Penganjur Fiqih Madzhab Sunni terutama madzhab Syafi'i, menekankan pendidikan tradisional (pesantren), dan praktek Tasawuf dan /tarekat , dan Faham Ahlusunnah Wal Jama'ah.

2. Dalam Hal Faham Keagamaan

Berikut adalah rincian perbedaan dalam hal keagamaan antara NU dan Muhammadiyah :

- Nadhlatul Ulama (NU) :

  • Membaca doa Qunut pada saat sholat subuh.
  • Membaca sholawat setelah adzan selesai.
  • Sholat tarawih 20 rakaat.
  • Membaca Ushalli saat niat sholat.
  • Membaca nawaitu sauma ghadin deng jahr saat niat puasa dan nawaitu wudu'a lirafil hadats saat niat wudhu.
  • Menyebut Nabi dengan sayyidina Muhammad.
  • 2 Kali adzan ketika jum'at.
  • Adzan subuh mengucapkan ashalatu khair minan naum.

- Muhammadiyah :

  • Tidak Membaca doa Qunut pada saat sholat subuh.
  • Tidak Membaca sholawat setelah adzan selesai.
  • Sholat tarawih 8 rakaat.
  • Tanpa Membaca Ushalli saat niat sholat.
  • Saat niat wudhu dan niat puasa tidak dijahr-kan.
  • Tidak dengan sayyidina Muhammad.
  • 1 Kali adzan ketika jum'at.
  • Adzan subuh tidak mengucapkan ashalatu khair minan naum.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline